Belasan korban ledakan kembang api yang terjadi di Vihara Toa Thi Jalan Gatot Subroto (Brahrang), Kelurahan Sukamaju, Binjai Barat, tidak mengalami luka serius. Sehingga, mereka dipulangkan ke rumah masing-masing dan mendapatkan perobatan jalan. Namun, kejadian ini seyogyanya bisa menjadi pelajaran penting bagi masyarakat khususnya panitia pelaksana, agar kedepanya dapat menjaga keamanan dan kenyamanan warga sekitar.
"Dalam hal ini, masyarakat dapat membuat laporan jika memang keinginan masyarakat yang menjadi korban tidak terakomodir dengan baik. Karena mereka merupakan korban dari kejadian tersebut," terang Adri Fauzi Hasibuan SH, M Hum, salah satu praktisi hukum, Rabu (17/2/16).
Karena sebelum pelaksanaan acara keramaian yang mengundang perhatian lebih dari 50 orang, papar dia, pihak panitian harus memiliki ijin dari aparat kepolisian setempat. Sehingga, pelaksanaan acara dapat dijaga dan terkoordinir dengan baik.
"Sekarang kita lihat ke belakang. Punya gak mereka ijin untuk melaksanakan kegiatan itu. Jika memang tidak ada, berarti acara itu seharusnya tidak bisa berjalan. Dan dalam hal ini aparat dapat menghentikan acara tersebut," sebut alumnus UMSU 2009 ini.
Jadi seperti yang saya terangkan sebelumnya, jelasnya, untuk warga yang memang keinginannya tidak terakomodir dengan baik. Baik itu biaya perobatan dan lain-lain. Sah-sah saja untuk buat laporan dan petugas kepolisian setempat wajib menyikapi laporan warga.
"Nah, jika memang tidak ada yang keberatan. Ya, proses hukum itu tidak bisa berjalan. Pun begitu, seharusnya panitia berkewajiban memberikan pertolongan kepada korban," tegas dia.
Terpisah Kapolres Binjai AKBP Mulya Hakim Solichin mengakui, memang setiap tahunnya perayaan dilakukan di vihara tersebut. Untuk sejauh ini, pihaknya masih melakukan cek dan kroscek terkait insiden ini. "Setiap tahunya memang dirayakan dan ini merupakan acara keagamaan," terang Kapolres.
Disinggung apakah ada langkah hukum dalam hal ini kepada pihak penyelenggara. Dirinya menyampaikan, masih terus melakukan kroscek. Mereka harus hati-hati dalam hal penyelidikan dan tidak ingin nantinya menimbulkan SARAH. Terlebih, pihak panitia sebelumnya memiliki ijin untuk melaksanakan kegiatan.
"Ya, nanti kita cek dulu ya. Inikan acara keagamaan, kita gak mau nantinya jadi salah sangka dan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan," tegas Kapolres, yang akhirnya dapat ditemui diruang kerjanya sore hari.
Pemberitaan, setelah merayakan hari raya imlek. Masyarakat tionghoa, melakukan sembahyang tebu (Cengbeng). Dalaam perayaan itu, puncaknya diakhiri dengan meluncurkan kembang api. Sayang, kembang api tidak meluncur dengan sempurna.
Bukanya meledak diatas, namun kembang api meledak dibawah. Sehingga percikan api melukai belasan warga dan juga Pj Walikota Binjai Ir Riadil Akhir Lubis. Para korban dilarikan ke rumah sakit termaksud Pj walikota yang mengalami luka percikan dibagian wajah dan tubuh.(hendra)
"Nah, jika memang tidak ada yang keberatan. Ya, proses hukum itu tidak bisa berjalan. Pun begitu, seharusnya panitia berkewajiban memberikan pertolongan kepada korban," tegas dia.
Terpisah Kapolres Binjai AKBP Mulya Hakim Solichin mengakui, memang setiap tahunnya perayaan dilakukan di vihara tersebut. Untuk sejauh ini, pihaknya masih melakukan cek dan kroscek terkait insiden ini. "Setiap tahunya memang dirayakan dan ini merupakan acara keagamaan," terang Kapolres.
Disinggung apakah ada langkah hukum dalam hal ini kepada pihak penyelenggara. Dirinya menyampaikan, masih terus melakukan kroscek. Mereka harus hati-hati dalam hal penyelidikan dan tidak ingin nantinya menimbulkan SARAH. Terlebih, pihak panitia sebelumnya memiliki ijin untuk melaksanakan kegiatan.
"Ya, nanti kita cek dulu ya. Inikan acara keagamaan, kita gak mau nantinya jadi salah sangka dan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan," tegas Kapolres, yang akhirnya dapat ditemui diruang kerjanya sore hari.
Pemberitaan, setelah merayakan hari raya imlek. Masyarakat tionghoa, melakukan sembahyang tebu (Cengbeng). Dalaam perayaan itu, puncaknya diakhiri dengan meluncurkan kembang api. Sayang, kembang api tidak meluncur dengan sempurna.
Bukanya meledak diatas, namun kembang api meledak dibawah. Sehingga percikan api melukai belasan warga dan juga Pj Walikota Binjai Ir Riadil Akhir Lubis. Para korban dilarikan ke rumah sakit termaksud Pj walikota yang mengalami luka percikan dibagian wajah dan tubuh.(hendra)