Penerbangan maskapai Lion Air di Bandara Kualanamu kembali bermasalah. Kali penerbangan Lion Air nomor penerbangan JT 982 tujuan Surabaya yang bermasalah pada Selasa (9/2) pagi.
Dari informasi yang dihimpun jika pesawat Lion Air tujuan Surabaya ini harus kembali ke parkiran pesawat ( apron) karena selang minyak (fuel) mengalami kebocoran. Akibatnya pilot pun memutuskan kembali ke apron untuk dilakukan pemeriksaan. Sementara para penumpang diminta keluar dari pesawat dan kembali ke terminal tunggu.
Manajer humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto menerangkan jika info yang diterima pihaknya sejauh ini pesawat gagal terbang ( take off) disebabkan masalah teknis," Lion Air, nomor penerbangan JT 982 jurusan Surabaya, info yang diterima alasan teknis, dan secara spesifik kerusakan belm diterima info dari pihak Lion Air," terangnya.
Lanjutnya akibat hal ini seluruh penumpang harus kembali ke terminal keberangkatan menunggu perbaikan pesawat ," seluruh penumpang kembali ke terminal, seharusnya jadwal pukul 08.30 Wib namun baru terbang pukul 10.58 Wib," jelas Wisnu.
Sementara Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan Herson menerangkan jika pesawat Lion Air tersebut saat sedang menuju landasan pesawat terlihat fuel ada yang bocor," semua penerbangan normal, hanya pesawat Lion Air yang sedang g menuju landasan terlihat fuel ada yang bocor, pilot memutuskan kembali ke apron. Laporan lengkap belum diterima, karena masalah operasional harus minta ke GM PT AP II dan GM Airnav," tegasnya.(walsa)
Lanjutnya akibat hal ini seluruh penumpang harus kembali ke terminal keberangkatan menunggu perbaikan pesawat ," seluruh penumpang kembali ke terminal, seharusnya jadwal pukul 08.30 Wib namun baru terbang pukul 10.58 Wib," jelas Wisnu.
Sementara Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan Herson menerangkan jika pesawat Lion Air tersebut saat sedang menuju landasan pesawat terlihat fuel ada yang bocor," semua penerbangan normal, hanya pesawat Lion Air yang sedang g menuju landasan terlihat fuel ada yang bocor, pilot memutuskan kembali ke apron. Laporan lengkap belum diterima, karena masalah operasional harus minta ke GM PT AP II dan GM Airnav," tegasnya.(walsa)
