Ratusan kendaraan yang mengangkut sekitar lima ratusan warga masyarakat kota Tarutung sekitarnya mengikuti konvoi keliling kota Tarutung,Siatas Barita hingga Kecamatan Sipoholon, Kamis(4/2),sore.
Konvoi tersebut merupakan rangkaian dari acara pemutaran perdana (Launching-red) film Mata,Hati dan Telinga yang akan diputar di Gedung Sopo Partungkoan, Tarutung, Sabtu( 6/2).
Pantauan wartawan,para pemeran atau artis film Mata, Hati dan Telinga yang juga merupakan warga Taput itu, ikut dalam konvoi tersebut dengan menaiki mobil bak terbuka untuk menyapa warga masyarakat yang berada di pinggir jalan melihat rombongan konvoi lewat.
Dalam rombongan konvoi terlihat juga Satika Nikson Nababan, selaku produser dari film yang mengangkat cerita tentang kehidupan dan budaya warga masyarakat Tapanuli Utara, itu. Hadir juga Dedy A Siregar, sang sutradara dari film yang berdurasi 2 jam 15 menit itu.
Direncanakan konvoi serupa masih akan berlanjut esok, Jumat( 5/2), dengan rute menuju Kecamatan Siborongborong dan kecamatan sekitarnya.Sedangkan, di Gedung Sopo Partungkoan sendiri,masih dalam rangkaian acara launching film itu,telah berlangsung sejumlah perlombaan, termasuk lomba menyanyikan soundtrack film Mata, Hati dan Telinga yang dilaksanakan sejak Kamis(4/2), hingga Jumat(5/2).
Kepada wartawan, Sartono, M salah satu peserta konvoi mengatakan, dia bersama dengan keluarga mengikuti konvoi karena merasa bangga dan senang atas pembuatan film yang mengangkat cerita tentang Tapanuli Utara. Apalagi, katanya, sesuai dengan cuplikan film itu, juga diangkat tentang kerajinan tenun ulos.
“Selaku Warga Taput kita merasa senang dan bangga atas pembuatan film yang mengangkat cerita tentang kehidupan masyarakat Taput.Apalagi di dalamnya juga katanya ada bercerita tentang penenun ulos.Sebagai warga Kecamatan Siatas Barita juga merasa senang, karena penenun ulos terbanyak di Taput itu berada di Kecamatan Siatas Barita,” kata Sartono.
Diyakininya, film Mata, Hati dan Telinga ini tentunya akan memberikan hal yang positif untuk warga masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara.
“Karena melalui film ini tentunya dapat mempromosikan dan mengenalkan Tapanuli Utara ke daerah lainnya,” katanya.(cr-3)
Direncanakan konvoi serupa masih akan berlanjut esok, Jumat( 5/2), dengan rute menuju Kecamatan Siborongborong dan kecamatan sekitarnya.Sedangkan, di Gedung Sopo Partungkoan sendiri,masih dalam rangkaian acara launching film itu,telah berlangsung sejumlah perlombaan, termasuk lomba menyanyikan soundtrack film Mata, Hati dan Telinga yang dilaksanakan sejak Kamis(4/2), hingga Jumat(5/2).
Kepada wartawan, Sartono, M salah satu peserta konvoi mengatakan, dia bersama dengan keluarga mengikuti konvoi karena merasa bangga dan senang atas pembuatan film yang mengangkat cerita tentang Tapanuli Utara. Apalagi, katanya, sesuai dengan cuplikan film itu, juga diangkat tentang kerajinan tenun ulos.
“Selaku Warga Taput kita merasa senang dan bangga atas pembuatan film yang mengangkat cerita tentang kehidupan masyarakat Taput.Apalagi di dalamnya juga katanya ada bercerita tentang penenun ulos.Sebagai warga Kecamatan Siatas Barita juga merasa senang, karena penenun ulos terbanyak di Taput itu berada di Kecamatan Siatas Barita,” kata Sartono.
Diyakininya, film Mata, Hati dan Telinga ini tentunya akan memberikan hal yang positif untuk warga masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara.
“Karena melalui film ini tentunya dapat mempromosikan dan mengenalkan Tapanuli Utara ke daerah lainnya,” katanya.(cr-3)
Mantap,Nungga adong di jakarta? Asa ni tonton jo...
Oke