[caption id="attachment_48879" align="aligncenter" width="720"]
Toyota Avanza yang ringsek dihantam kereta api[/caption]
Mobil Toyota Avanza silver BK 1756 WD rusak berat, usai tertabrak kereta api (KA) Sri Lelawangsa jurusan Medan-Binjai, di pintu perlintasan Jalan Dr Wahidin, Kelurahan Sumber Muliorejo, Kecamatan Binjai Timur, Selasa (8/3/16).
Peristiwa itu pun turut merusak satu sepedamotor Honda Vario milik warga, serta rambu jalan dan satu kios milik pedagang buah, yang berada di tepi rel.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, meski dua awak mobil, masing-masing sang pengemudi, M Manurung (35), dan rekan kerjanya, Lisa (34), keduanya warga Kota Medan, mengalami luka memar pada pinggang dan kaki.
Toyota Avanza yang ringsek dihantam kereta api[/caption]Mobil Toyota Avanza silver BK 1756 WD rusak berat, usai tertabrak kereta api (KA) Sri Lelawangsa jurusan Medan-Binjai, di pintu perlintasan Jalan Dr Wahidin, Kelurahan Sumber Muliorejo, Kecamatan Binjai Timur, Selasa (8/3/16).
Peristiwa itu pun turut merusak satu sepedamotor Honda Vario milik warga, serta rambu jalan dan satu kios milik pedagang buah, yang berada di tepi rel.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, meski dua awak mobil, masing-masing sang pengemudi, M Manurung (35), dan rekan kerjanya, Lisa (34), keduanya warga Kota Medan, mengalami luka memar pada pinggang dan kaki.
Informasi dihimpun wartawan dari sejumlah saksi mata di lokasi kejadian, peristiwa kecelakaan tersebut terjadi sekira pukul 14.30 wib.
Bermula saat mobil yang dikemudikan M Manurung, hendak melewati pintu perlintasan tanpa palang pembatas di Jalan Dr Wahidin Kelurahan Sumber Muliorejo, dari arah Pasar I Tandam menuju Jalan Soekarno-Hatta, Kilometer 19.
Naas saat berupaya melintasi rel, tiba-tiba saja mobil tertabrak kereta api Sri Lelawangsa, yang datang dari arah Medan menuju Binjai.
"Kejadiannya berlangsung cepat. Tiba-tiba saja mobil tertabrak kereta, dan terseret hingga ke tepi jalan," terang Ismail (51), warga setempat.
Akibat kecelakaan itu, bagian kanan mobil mengalami rusak berat, setelah terseret beberapa meter, serta menabrak rambu jalan dan satu kios pedagang buah di tepi rel.
Bahkan seorang warga turut menjadi korban, akibat sepedamotor yang dikendarainya ikut terbentur badan mobil.
"Dugaan kami, si pengemudi mobil tidak tahu kalau ada kereta api datang. Selain tidak ada petugas di sini, palang pembatasnya pun tidak berfungsi," ujar Rahman (36), warga lainnya.
Namun sesaat setelah peristiwa kecelakaan itu, diakui Rahman, sang pengemudi mobil bergegas membawa kendaraannya menuju Stasiun Kereta Api Kota Binjai, guna menemui pihak PT KAI.
"Sesaat tabrakan itu, si pemilik mobil langsung saja pergi. Katanya mau ke Stasiun Binjai, untuk minta pertanggungjawaban PT KAI," ujarnya.(hendra)
Bermula saat mobil yang dikemudikan M Manurung, hendak melewati pintu perlintasan tanpa palang pembatas di Jalan Dr Wahidin Kelurahan Sumber Muliorejo, dari arah Pasar I Tandam menuju Jalan Soekarno-Hatta, Kilometer 19.
Naas saat berupaya melintasi rel, tiba-tiba saja mobil tertabrak kereta api Sri Lelawangsa, yang datang dari arah Medan menuju Binjai.
"Kejadiannya berlangsung cepat. Tiba-tiba saja mobil tertabrak kereta, dan terseret hingga ke tepi jalan," terang Ismail (51), warga setempat.
Akibat kecelakaan itu, bagian kanan mobil mengalami rusak berat, setelah terseret beberapa meter, serta menabrak rambu jalan dan satu kios pedagang buah di tepi rel.
Bahkan seorang warga turut menjadi korban, akibat sepedamotor yang dikendarainya ikut terbentur badan mobil.
"Dugaan kami, si pengemudi mobil tidak tahu kalau ada kereta api datang. Selain tidak ada petugas di sini, palang pembatasnya pun tidak berfungsi," ujar Rahman (36), warga lainnya.
Namun sesaat setelah peristiwa kecelakaan itu, diakui Rahman, sang pengemudi mobil bergegas membawa kendaraannya menuju Stasiun Kereta Api Kota Binjai, guna menemui pihak PT KAI.
"Sesaat tabrakan itu, si pemilik mobil langsung saja pergi. Katanya mau ke Stasiun Binjai, untuk minta pertanggungjawaban PT KAI," ujarnya.(hendra)
