Dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan dan bela negara, Dandim 0204/Deli Serdang, Letkol Inf Handryan Indra Wira, S.Sos dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tebingtinggi, Drs. HM Hasbie MA menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Aula RM. Bayu Lagoon Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebingtinggi, Senin (7/3).
Penandatanganan Memorandum of Understanding yang dirangkai dengan Sarasehan Kerukunan Antar Umat Beragama TNI, Polri, Kejari dan Pemko Tebingtinggi dalam pencegahan konflik SARA disaksikan Walikota Tebingtinggi H. Umar Zunaidi Hasibuan, Kajari H. Fajar Rudi Manurung SH MH dan Kapolres Tebingtinggi diwakili Kasat Binmas Polres AKP Syahril Daulay yang juga sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut.
Kakankemenag Tebing Tinggi mengatakan, tujuan Kegiatan ini merupakan wujud Kepedulian Pemerintah Kota bersama Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Tebing Tinggi dalam mewujudkan Kota Tebing Tinggi yang kondusif.
Sementara Walikota Tebingtinggi Umar Zunaidi mengatakan, Negara Indonesia sejak didirikan oleh pendiri-pendiri bangsa ini telah menganut ideologi Pancasila yang memahami kemajemukan ajaran agama yang dianut oleh seluruh rakyatnya.
“Indonesia bukan negara agama atau negara sekuler yang tidak peduli pada agama, untuk menjaga keharmonisan para pemeluk agama di negara, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk mengatur kehidupan beragama bagi seluruh rakyatnya agar kondusifitas negara ini tetap berjalan dengan baik,” jelas Walikota.
Menurut Walikota, kesatuan bangsa harus tetap dijaga di tengah-tengah, perbedaan keyakinan para pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.
“Pemerintah berkewajiban menjaga kerukunan beragama bagi seluruh rakyatnya, karena bila terjadi konflik antar agama maupun sesama agama maka tidak akan ada rasa aman di negera ini, bila negara tidak aman maka perdagangan tidak jalan, ekspor impor tidak jalan dan investasi juga tidak berjalan dengan baik dan pada akhirnya pembangunan.
Dandim 0204/DS Letkol Inf Handryan Indra Wira, S.Sos juga menyampaikan kerukunan bangsa ini sudah terjalin dengan baik sejak zaman sebelum kemerdekaan, tapi kerukunan tersebut masih rentan apabila ada pihak-pihak yang mencoba memecah belah kita.
Pertemuan ini dilaksanakan dalam bentuk panel diskusi dan membangun dialog dengan Tokoh Agama, Pemuka Masyarakat dan Tokoh Budaya disamping turut hadir MUI, FKUB, Pimpinan PP. Al- Jamiyatul Washliyah, PP. Muhammaddiyah, PP NU dan para Camat, Kepala KUA, Lurah, Kepala Madrasah Serta Tokoh Adat Kota Tebing Tinggi.
Realisasi pelaksanaan MOU dilanjutkan dengan pembentukan tim sebagai Narasumber yang akan dilanjutkan pada Sekolah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu di Kota Tebing Tinggi, sehingga sasaran akhir yang ingin dacapai memulihkan Rasa Bela Negara, Cinta Tanah Air, Rasa Patriotisme dan Nasionalisme semangat Gotong Royong pada diri Pelajar khususnya di kota Tebing Tinggi.(rel/bb)
Menurut Walikota, kesatuan bangsa harus tetap dijaga di tengah-tengah, perbedaan keyakinan para pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.
“Pemerintah berkewajiban menjaga kerukunan beragama bagi seluruh rakyatnya, karena bila terjadi konflik antar agama maupun sesama agama maka tidak akan ada rasa aman di negera ini, bila negara tidak aman maka perdagangan tidak jalan, ekspor impor tidak jalan dan investasi juga tidak berjalan dengan baik dan pada akhirnya pembangunan.
Dandim 0204/DS Letkol Inf Handryan Indra Wira, S.Sos juga menyampaikan kerukunan bangsa ini sudah terjalin dengan baik sejak zaman sebelum kemerdekaan, tapi kerukunan tersebut masih rentan apabila ada pihak-pihak yang mencoba memecah belah kita.
Pertemuan ini dilaksanakan dalam bentuk panel diskusi dan membangun dialog dengan Tokoh Agama, Pemuka Masyarakat dan Tokoh Budaya disamping turut hadir MUI, FKUB, Pimpinan PP. Al- Jamiyatul Washliyah, PP. Muhammaddiyah, PP NU dan para Camat, Kepala KUA, Lurah, Kepala Madrasah Serta Tokoh Adat Kota Tebing Tinggi.
Realisasi pelaksanaan MOU dilanjutkan dengan pembentukan tim sebagai Narasumber yang akan dilanjutkan pada Sekolah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu di Kota Tebing Tinggi, sehingga sasaran akhir yang ingin dacapai memulihkan Rasa Bela Negara, Cinta Tanah Air, Rasa Patriotisme dan Nasionalisme semangat Gotong Royong pada diri Pelajar khususnya di kota Tebing Tinggi.(rel/bb)