Di Sumut, Puncak Gerhana Matahari Hanya Terlihat 80 Persen

Sebarkan:
012530800_1452732263-maxresdefault

Fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan berlangsung pada 9 maret 2016 besok, akan terlihat di 12 kota di Indonesia, yakni; Palembang, Belitung, Balikpapan, Luwuk, Sampit, Palu, Ternate, Bangka, Palangkaraya, Poso, serta Halmahera.

Walaupun beberapa kota saja yang akan merasakan gerhana matahari total, namun fenomena alam yang langka ini disambut baik oleh sejumlah masyarakat Indonesia.

Khusus di Sumatera Utara (Sumut), puncak gerhana matahari hanya 80 persen dan terjadi pada pukul 06.30 hingga 09.00 WIB dan akan berlangsung selama 2-3 menit.

Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar BMKG Wilayah I Medan, Sunardi, mengatakan bahwa hampir seluruh wilayah Sumut akan merasakan gerhana matahari, dan di Sumut puncak gerhana hanya terlihat 80 persen.
“Diperkirakan cuaca pada 9 maret 2016 di Sumut berintensitas berawan. Fenomena ini akan menjadi moment yang tidak akan dilupakan sejumlah masyarakat walaupun di Sumut tidak mengalami gerhana matahari total (GMT),” ujarnya, selasa (08/03/2016).

BMKG mengimbau masyarakat yang akan menyaksikan gerhana matahari untuk tidak dengan mata telanjang dan berlama-lama, karena dapat mengganggu penglihatan dan merusakan organ dalam mata,” kata Sunardi.

Sementara, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan genomena gerhana matahari total tidak berbahaya. Maka, masyarakat tidak perlu terlalu berlebihan mewaspadai fenomena ini. Ia tidak ingin kejadian pada 11 Juni 1983 silam terulang. Saat itu, gerhana matahari muncul, masyarakat cenderung takut menyaksikannya.

“Masyarakat cenderung ditakuti gerhana matahari itu berbahaya, jadi masyarakat hanya berada di rumah,” kata Thomas.

Ia mengatakan, pada zaman modern, peristiwa gerhana matahari total harus disikapi sebagai fenomena siklus alami pergerakan bulan dan matahari. Saat gerhana, tidak ada radiasi yang dipancarkan oleh matahari. Lebih berbahaya bila masyarakat melihat matahari secara langsung (saat tidak ada gerhana).

“Ketika melihat matahari, bahaya utamanya dari cahanya yang sangat menyilaukan itu,” kata pakar astronomi ini.

Cahaya matahari bisa merusak retina. Meski gerhana matahari total tidak berbahaya, menurut Thomas, masyarakat tetap perlu berhati-hati menyaksikan fenomena alam ini.(snd)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar