[caption id="attachment_49532" align="aligncenter" width="1280"]
Suasana pasca demo berdarah dalam simulasi polres binjai[/caption]
Unjuk rasa pedagang kota binjai yang meminta agar pemerintah Kota Binjai segera melakukan perbaikan pasar yang dilakukan ratusan pedagang pasar di halaman Kantor Walikota Binjai, jalan Sudirman, Kecamatan Binjai Kota, berlangsung ricuh, Kamis (24/3/16).
Polisi yang berjaga dilokasi melepaskan tembakan dan melukai sejumlah pengunjuk rasa.
Masa yang tak terima karena tak diizinkan masuk ke kantor Pemko Binjai mencoba mendoberak pintu pagar kantor.
Meski polisi telah menenangkan masa, namun masa semakin bertindak anarkis. Satuan petugas dari Polres Binjai dan Brimob Detasemen A Polda Sumatera Utara yang berjaga dilokasi langsung mengambil tindakan dan mencoba membubarkan masa.
Unjuk rasa pedagang kota binjai yang meminta agar pemerintah Kota Binjai segera melakukan perbaikan pasar yang dilakukan ratusan pedagang pasar di halaman Kantor Walikota Binjai, jalan Sudirman, Kecamatan Binjai Kota, berlangsung ricuh, Kamis (24/3/16).
Polisi yang berjaga dilokasi melepaskan tembakan dan melukai sejumlah pengunjuk rasa.
Masa yang tak terima karena tak diizinkan masuk ke kantor Pemko Binjai mencoba mendoberak pintu pagar kantor.
Meski polisi telah menenangkan masa, namun masa semakin bertindak anarkis. Satuan petugas dari Polres Binjai dan Brimob Detasemen A Polda Sumatera Utara yang berjaga dilokasi langsung mengambil tindakan dan mencoba membubarkan masa.
Namun, kedatangan petugas polisi semakin membuat ratusan masa melakukan tindak anarkis. Masa melempari dan menendang petugas kepolisian dan membakar ban bekas di area jalan Sudirman, akibatnya, aktifitas jalan lumpuh total.
Polisi dan Brimob anti huruhara terus melakukan penekanan untuk membubarkan masa, namun masa terus melakukan perlawanan.
Masa yang tidak terima dengan perlakukan petugas mencoba melakukan perlawanan, masa yang emosi semakin berutal dan menyandera satu unit mobil pick up yang membawa barang elektronik, masa juga menjarah seluruh barang bawaan pengemudi mobil.
Petugas yang melihat aksi keberutalan masa mengeluarkan tembakan peringatan, namun masa terus semakin berutal dan akhirnya petugas menembak masa yang dianggap sebagai propokator dalam aksi ini.
Aksi masa akhirnya bubar setelah dua unit mobil water canon milik Brimob Binjai dan ratusan petugas Brimob melerai masa.
Kaden Brimob Detasemen A Polda Sumut, AKBP Nugroho mengatakan, aksi ini dilakukan untuk mempersiapkan mental seluruh personil untuk menghadapi aksi unjuk rasa yang anarkis.
“Dalam kegiatan ini, personel gabungan yang diturunkan dalam acara ini melibatkan, Brimob 350 personel, Polres Binjai 75 personel, BPBD Kota Binjai 25 personel, Pemerintah Kota Binjai 30 personel, dan PMI 6 personel,”
Aksi ini bukan sungguhan terjadi, ini merupakan aksi simulasi yang dilakukan pihak Brimob Binjai bekerja sama dengan Polres Binjai, Pemko Binjai, PMI Binjai dan BPBD Binjai untuk mengantisipasi bila terjadi bentrokan antara petugas kepolisian dan ratusan masa pengunjuk rasa.(hendra)
Polisi dan Brimob anti huruhara terus melakukan penekanan untuk membubarkan masa, namun masa terus melakukan perlawanan.
Masa yang tidak terima dengan perlakukan petugas mencoba melakukan perlawanan, masa yang emosi semakin berutal dan menyandera satu unit mobil pick up yang membawa barang elektronik, masa juga menjarah seluruh barang bawaan pengemudi mobil.
Petugas yang melihat aksi keberutalan masa mengeluarkan tembakan peringatan, namun masa terus semakin berutal dan akhirnya petugas menembak masa yang dianggap sebagai propokator dalam aksi ini.
Aksi masa akhirnya bubar setelah dua unit mobil water canon milik Brimob Binjai dan ratusan petugas Brimob melerai masa.
Kaden Brimob Detasemen A Polda Sumut, AKBP Nugroho mengatakan, aksi ini dilakukan untuk mempersiapkan mental seluruh personil untuk menghadapi aksi unjuk rasa yang anarkis.
“Dalam kegiatan ini, personel gabungan yang diturunkan dalam acara ini melibatkan, Brimob 350 personel, Polres Binjai 75 personel, BPBD Kota Binjai 25 personel, Pemerintah Kota Binjai 30 personel, dan PMI 6 personel,”
Aksi ini bukan sungguhan terjadi, ini merupakan aksi simulasi yang dilakukan pihak Brimob Binjai bekerja sama dengan Polres Binjai, Pemko Binjai, PMI Binjai dan BPBD Binjai untuk mengantisipasi bila terjadi bentrokan antara petugas kepolisian dan ratusan masa pengunjuk rasa.(hendra)