Benhur Silitonga Akui Maju Sebagai Kandidat Atas Perintah Partai Golkar
[caption id="attachment_49275" align="aligncenter" width="540"]
Apoan saat dilarikan ke rumah sakit pasca tragedi berdarah di sidang dprd deliserdang[/caption]
Tabir kericuhan yang terjadi saat pemilihan Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) di ruang rapat Komisi A DPRD Deliserdang pada Rabu (16/3) sekira jam 17.00 Wib lalu, mulai terkuak.
Seperti diketahui, kejadian itu mengakibatkan tangan kanan Wakil Ketua DPRD Deliserdang Apoan Simanungkalit mengalami luka robek hingga mendapatkan luka robek lima jahitan karena kena lemparan gelas yang dilempar Mikhael TP Purba ketua Fraksi Partai Golkar.
Benhur Silitonga yang merupakan anggota Fraksi Patai Golkar, dirinya mencalonkan diri sebagai Ketua Ranperda RTRW DPRD Deliserdang karena perintah Partai Golkar.
Saat dihubungi melalui ponselnya pada Jumat (18/3) mengakui bahwa dirinya sebenarnya mencalonkan diri sebagai Ketua Pansus Ranperda RTRW karena perintah Ketua DPD Partai Golkar Deliserdang.
[caption id="attachment_49275" align="aligncenter" width="540"]
Tabir kericuhan yang terjadi saat pemilihan Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) di ruang rapat Komisi A DPRD Deliserdang pada Rabu (16/3) sekira jam 17.00 Wib lalu, mulai terkuak.
Seperti diketahui, kejadian itu mengakibatkan tangan kanan Wakil Ketua DPRD Deliserdang Apoan Simanungkalit mengalami luka robek hingga mendapatkan luka robek lima jahitan karena kena lemparan gelas yang dilempar Mikhael TP Purba ketua Fraksi Partai Golkar.
Benhur Silitonga yang merupakan anggota Fraksi Patai Golkar, dirinya mencalonkan diri sebagai Ketua Ranperda RTRW DPRD Deliserdang karena perintah Partai Golkar.
Saat dihubungi melalui ponselnya pada Jumat (18/3) mengakui bahwa dirinya sebenarnya mencalonkan diri sebagai Ketua Pansus Ranperda RTRW karena perintah Ketua DPD Partai Golkar Deliserdang.
Disebabkan dirinya sebagai kader partai selanjutnya perintah tersebut namun saat rapat berlangsung Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Deliserdang Mikhael TP.Purba.
"Aku tidak tau ternyata ketua fraksi tidak setuju aku maju sebagai ketua padahal sehari sebelum rapat dilaksanakan aku sudah permisi sama dia,” terang Benhur.
Ketua DPD Tingkat II Partai Golkar Deliserdang T Akhmad Tala'a yang mengetahui hal ini pun tiba di gedung DPRD Deliserdang dan melaksanakan rapat internal. Dalam rapat ini Benhur Silitonga pun diminta untuk mundur.
"Sebenarnya saya tidak ada kepentingan dalam hal itu karena adanya perintah ketua partai makanya saja maju.Jadi mundurnya saya dari kandidat ketua itu bukan karena ditakut - takuti soal KPK mengintai setiap ketua pansus akan tetapi murni karena perintah ketua partai saja,” tegas Benhur.
Sementara itu Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Daerah Deliserdang Siswo Adi Suwito menegaskan jika dirinya tidak ada menakuti terkait mencalonkannya Benhur Silitonga sebagai Ketua Pansus Ranperda RTRW. "Kalau soal KPK siapapun di intai bukan di Deliserdang saja,” terangnya.
Lanjut Suwito bahwa kejadian itu sepontan saja terjadi dan seharusnya Apoan Simanungkalit tidak perlu untuk memilih kandidat lainnya karena dari awal hanya ada dua kandidat yang maju namun di tengah jalan, Benhur Silitonga mundur dan secara otomatis tinggal satu kandidat saja dan secara tatib maka kandidat itu yang harus di pilih namun Apoan Simanungkalit yang saat itu sebagai pimpinan sidang tetap meminta ika ada calon lain silahkan mengajukan diri sehingga timbul kejadian tersebut.
"Harusnya Apoan tidak boleh begitu dan jangan dia mengatakan dia sudah tiga kali jadi pimpinan sidang padahal saya yang sudah lima kali jadi pimpinan sidang tidak pernah ngomong dan biar tau dia kami itu satu dapil dan suara saya lebih banyak dari suara dia itu,” ujarnya. (Walsa)
"Aku tidak tau ternyata ketua fraksi tidak setuju aku maju sebagai ketua padahal sehari sebelum rapat dilaksanakan aku sudah permisi sama dia,” terang Benhur.
Ketua DPD Tingkat II Partai Golkar Deliserdang T Akhmad Tala'a yang mengetahui hal ini pun tiba di gedung DPRD Deliserdang dan melaksanakan rapat internal. Dalam rapat ini Benhur Silitonga pun diminta untuk mundur.
"Sebenarnya saya tidak ada kepentingan dalam hal itu karena adanya perintah ketua partai makanya saja maju.Jadi mundurnya saya dari kandidat ketua itu bukan karena ditakut - takuti soal KPK mengintai setiap ketua pansus akan tetapi murni karena perintah ketua partai saja,” tegas Benhur.
Sementara itu Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Daerah Deliserdang Siswo Adi Suwito menegaskan jika dirinya tidak ada menakuti terkait mencalonkannya Benhur Silitonga sebagai Ketua Pansus Ranperda RTRW. "Kalau soal KPK siapapun di intai bukan di Deliserdang saja,” terangnya.
Lanjut Suwito bahwa kejadian itu sepontan saja terjadi dan seharusnya Apoan Simanungkalit tidak perlu untuk memilih kandidat lainnya karena dari awal hanya ada dua kandidat yang maju namun di tengah jalan, Benhur Silitonga mundur dan secara otomatis tinggal satu kandidat saja dan secara tatib maka kandidat itu yang harus di pilih namun Apoan Simanungkalit yang saat itu sebagai pimpinan sidang tetap meminta ika ada calon lain silahkan mengajukan diri sehingga timbul kejadian tersebut.
"Harusnya Apoan tidak boleh begitu dan jangan dia mengatakan dia sudah tiga kali jadi pimpinan sidang padahal saya yang sudah lima kali jadi pimpinan sidang tidak pernah ngomong dan biar tau dia kami itu satu dapil dan suara saya lebih banyak dari suara dia itu,” ujarnya. (Walsa)