[caption id="attachment_49415" align="aligncenter" width="720"]
M Rusandi Siddiq alias Kiki, keponakan korban bunuh diri di KNIA[/caption]
Jenazah penumpang Lion Air JT 982 tujuan Surabaya atas nama Siti Rochmadiyah (49) warga Jalan Bauksit RT 02 RW 09 Belimbing, Malang yang nekat bunuh diri dengan cara melompat dari lantai III pada Sabtu (19/3) sekira jam 21.00 Wib lalu, akhirnya dijemput pihak kelurga dari RSUD Deliserdang pada Senin (21/3).
Jenazah penumpang Lion Air JT 982 tujuan Surabaya atas nama Siti Rochmadiyah (49) warga Jalan Bauksit RT 02 RW 09 Belimbing, Malang yang nekat bunuh diri dengan cara melompat dari lantai III pada Sabtu (19/3) sekira jam 21.00 Wib lalu, akhirnya dijemput pihak kelurga dari RSUD Deliserdang pada Senin (21/3).
Adalah keponakan korban, M Rusandi Siddiq (34) warga Kecamatan Belimbing, Malang yang mengurusi pemulangan jenazah ke kampung halaman. "Ini tante saya. Saya datang sendiri ke Medan, naik Lion Air. Tadi malam lah sampai, jam-jam 7 atau jam 8,” terangnya.
Menurut pria yang akrab disapa Kiki jika dirinya mengetahui tantenya tewas bunuh diri dari petugas AVSEC Bandara Kualanamu. "Jam 9 malam dapat kabar. Dari petugas bandara, yang terima telpon ibu saya," ujarnya.
Lanjut Kiki, korban sudah 7 tahun jadi TKI di Hongkong. Rencananya, korban yang merupakan anak kelima dari delapan bersaudara itu, akan dikebumikan di Malang.
Kiki menambahkan, korban mengalami masalah berat hingga akhirnya depresi. Ditanya persoalan apa, kata Kiki, korban kerap ribut adu mulut dengan saudara sekandung. Sayangnya, Kiki enggan merinci persoalan berat yang dihadapi korban.
"Terakhir itu pulang ke Malang. Kemarin itu memang mau ke Aceh, transit di Kualanamu. Ada masalah keluarga, cuma enggak usahlah disebutin apa masalahnya. Kami tidak ada memiliki firasat atau mimpi jika korban mengakhiri hidupnya dengan cara tragis," pungkas Kiki (walsa)
Menurut pria yang akrab disapa Kiki jika dirinya mengetahui tantenya tewas bunuh diri dari petugas AVSEC Bandara Kualanamu. "Jam 9 malam dapat kabar. Dari petugas bandara, yang terima telpon ibu saya," ujarnya.
Lanjut Kiki, korban sudah 7 tahun jadi TKI di Hongkong. Rencananya, korban yang merupakan anak kelima dari delapan bersaudara itu, akan dikebumikan di Malang.
Kiki menambahkan, korban mengalami masalah berat hingga akhirnya depresi. Ditanya persoalan apa, kata Kiki, korban kerap ribut adu mulut dengan saudara sekandung. Sayangnya, Kiki enggan merinci persoalan berat yang dihadapi korban.
"Terakhir itu pulang ke Malang. Kemarin itu memang mau ke Aceh, transit di Kualanamu. Ada masalah keluarga, cuma enggak usahlah disebutin apa masalahnya. Kami tidak ada memiliki firasat atau mimpi jika korban mengakhiri hidupnya dengan cara tragis," pungkas Kiki (walsa)