Ketua Dekranasda Bantah Tidak Mampu Bayar Sewa Stand

Sebarkan:
Stand Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang di lantai III Bandara Kualanamu masih tertutup hingga Rabu (9/3). Informasi yang dihimpun, stan tersebut sejak 2 bulan terakhir sudah tutup dan ditinggalkan oleh Pemkab Deliserdang.

Diduga, penutupan stan tersebut disebabkan harga sewa tempat mahal yang ditetapkam piha PT AP II sebagai pengelola Bandara Kualanamu kepada Pemkab Deliserdang. Sepinya pengunjung dan biaya pengeluaran yang tidak sebanding dengan pendapatan diduga membuat stand terpaksa ditutup.

Ketua Dekranasda Deliserdang Yunita Ashari Tambunan yang juga istri dari Bupati Deliserdang Ashari Tambunan yang kepada wartawan membantah jika Pemkab Deliserdang tidak mampu untuk membayar stan di Bandara Kualanamu.

Dirinya juga membantah kalau pihaknya kurang melakukan promosi terhadap barang - barang hasil kerajinan Pemkab Deliserdang.

Dirinya menyarankan agar persoalan ini ditanyakan saja kepada Kadisperindag Deliserdang, Ahmad Tarmizi. "Kalian tanya saja sama Kadisperindag. Laku juga kok, sekitar dua bulan jugalah sudah tutup yang di bandara. Mau kita pindahkan itu ke gedung Dekranasda di Lubuk Pakam. Sejak bandara buka kita ada disitu," ujar Yunita.

Sementara Ahmad Tarmizi belum bisa dikonfirmasi wartawan . Berulang kali nomor ponselnya dihubungi namun tidak diangkat. SMS yang dikirimkan juga tidak dibalas.

Selama ini Yunita Ashari Tambunan selalu bangga memamerkan produk produk Dekranasda kepada para tamu pejabat khususnya para istri - istri pejabat yang datang ke Deliserdang.
Terakhir Yunita Ashara Tambunan memperkenalkan hasil kerajinan UKM kepada Nawal Edy Rahmayadi selaku Ketua Persit KCK Unit Kostrad dalam rangkaian kegiatan reuini isteri-isteri para lulusan Akmil tahun 1985 di gedung Dekranasda Deliserdang di depan Kantor Bupati pada Kamis (3/3) sore lalu.

Saat itu isteri Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi yang juga mantan Pangdam I/BB sempat memberi pujian dengan mengatakan hasil kerajinan para pelaku UKM di Deliserdang memang bagus, berkualitas dan mengagumkan.

Saat itu dirinya pun mengaku senang melihat hasil kerajinan seperti tenunan / bordir batik gorga, tenunan sutra khas Deliserdang perpaduan semua etnis di Sumatera Utara, kramik/grabah unik berukuran besar dan kecil ,souvenir , dan makanan ringan.

Manajer humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto menjelaskan pada prinsipnya tenan yang ada di Bandara Kualanamu ditinggalkan pemiliknya karena kontrak dua tahun yang sudah ditandatangani antara pemiliknya dengan General Manager tidak diperpanjang lagi.

Dirinya pun tidak mengetahui berapa harga yang dikenakan PT AP II kepada Pemkab Deliserdang sebelumnya untuk sewa tempat di bandara namun disebut untuk sewa perbulannya di bandara Kualanam pengusaha bisa dikenakan angka ratusan juta hingga milyaran. Terkait hal ini ia membantah kalau pihak PT AP II tidak bisa memberi keringanan kepada pemkab untuk persoalan harga.

"Yang jelas semua harga disini selalu proses negosiasi. Kita sadar bandara ini ada di Kabupaten Deliserdang. Sudah jelaslah bisa sebenarnya kita beri harga khusus. Tapi kalau mau seperti itu adalah permohonan yang dikirimkan ke kita. Kalau tidak dinaikkan kok. Kontraknya itu dua tahun, sekarang ini kontrak tidak diperpanjang," tegas Wisnu. (Walsa)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar