Kondisi Bayi Malang Itu Masih Kritis, Biaya Terus Membengkak

Sebarkan:
[caption id="attachment_48265" align="aligncenter" width="680"]Fikri, si bayi malang itu, hingga kini masih dirawat intensif Fikri, si bayi malang itu, hingga kini masih dirawat intensif[/caption]

Masih ingat Fikri Sandi bayi laki – laki pasangan Suardi (45) kuli bangunan dan istrinya Warsini (40) warga Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam yang lahir di RS Grand Medistra Lubuk Pakam pada Minggu (7/2) siang lalu? Dia yang menderita pembengkakan jantung dan sesak nafas itu, hingga kini kondisinya masih kritis dan menjalani perawatan di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RS Grand Medistra Lubuk Pakam.

Biaya perawatan Fikri di RS Grand Medistra Lubuk Pakam pun terus membengkak. Hingga kini angkanya sudah mencapai Rp 40 juta lebih. Biaya sebesar ini pun tentu saja sangat memberatkan kedua orangtua Fikri, yang hidup serba pas-pasan.

Sementara itu pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Lubuk Pakam tidak bersedia menanggung biaya perawatan Fikri meskipun Kartu BPJS Kesehatan milik Fikri sudah aktif sejak 15 Februari lalu.

Humas RS Grand Medistra Lubuk Pakam, Emra Sinaga pada Rabu (3/3) menegaskan jika pihak BPJS Kesehatan Cabang Lubuk Pakam tidak bersedia menanggung biaya perawatan Fikri. Akibatnya hingga kini Fikri Sandi masih tercatat sebagai pasien umum di RS Grand Medistra Lubuk Pakam. "Meskipun Kartu BPJS Kesehatan milik Fikri sudah aktif , tapi pihak BPJS Kesehatan tidak bersedia juga tanggung biayanya. Kata mereka, memang seperti itu aturannya. Kalau kami maunya pihak BPJS Kesehatan yang menanggung,” terang Emra.

Menurutnya Fikri Sandi masih kritis dan dirawat di ruang NICU. Sementara itu tim medis masih terus memantau perkembangan kesehatannya yang mengalami pembengkakan pada jantung. "Alat bantu pernafasan (ventilator) masih kita , alat itu belum bisa dilepas sekarang ini, jadi biaya perawatannya pun jalan terus,” kata Emra. (Walsa)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini