[caption id="attachment_49436" align="aligncenter" width="720"]
Pagar pembatas di lantai III Bandara Kualanamu yang akan dievaluasi ketinggiannya pasca bunuh dirinya Siti penumpang Lion Air.[/caption]
Pasca peristiwa penumpang bunuh diri dengan cara melompat dari lantai III Bandara Kuanamu pada Sabtu (18/3) lalu, membuat PT Angkasa Pura II Sebagai pengelola Bandara Kualanamu melakukan evaluasi pada pagar pembatas khususnya yang ada lantai III.
Pasca peristiwa penumpang bunuh diri dengan cara melompat dari lantai III Bandara Kuanamu pada Sabtu (18/3) lalu, membuat PT Angkasa Pura II Sebagai pengelola Bandara Kualanamu melakukan evaluasi pada pagar pembatas khususnya yang ada lantai III.
Manajer pelayanan dan operasional Bandara Kualanamu Mardino kepada wartawan membenarkan hal tersebut. Menurutnya memang sudah sejak lama diusulkan rehab pagar pembatas tersebut.
Namun karena kondisi anggaran keuangan kurang memadai maka hal itu terkendala. "Dulu sudah ada kerjasama dengan pihak sponsor untuk dilakukan rehab, tetapi terkendalan sampai sejauh ini," ujar Mardiono.
Menurutnya jika tanpa direhab pun, pagar pembatas lantai III itu sudah standar, setara dengan bandara lain yang ada dibeberapa negara bertaraf international atau sesuai dengan Skytrak dengan panjang 1,5 meter.
Namun mengingat dengan adanya peristiwa ini akan dilakukan evaluasi, semisal pagar pembatas di tinggikan lagi sehingga orang yang bermaksud seperti penumpang yang melompat itu sulit. "Rencananya pagar pembatas di atasnya akan dibuat penghalang, seperti melengkung sehingga sulit dipanjat," terangnya.
Ditanya kapan realisasi rehab pagar tersebut, menurutnya dalam waktu dekat ini. "Insha Allah dalam waktu dekat ini kita usulkan,sehingga perbaikan dengan cepat," terang Mardiono. (Walsa)
Namun karena kondisi anggaran keuangan kurang memadai maka hal itu terkendala. "Dulu sudah ada kerjasama dengan pihak sponsor untuk dilakukan rehab, tetapi terkendalan sampai sejauh ini," ujar Mardiono.
Menurutnya jika tanpa direhab pun, pagar pembatas lantai III itu sudah standar, setara dengan bandara lain yang ada dibeberapa negara bertaraf international atau sesuai dengan Skytrak dengan panjang 1,5 meter.
Namun mengingat dengan adanya peristiwa ini akan dilakukan evaluasi, semisal pagar pembatas di tinggikan lagi sehingga orang yang bermaksud seperti penumpang yang melompat itu sulit. "Rencananya pagar pembatas di atasnya akan dibuat penghalang, seperti melengkung sehingga sulit dipanjat," terangnya.
Ditanya kapan realisasi rehab pagar tersebut, menurutnya dalam waktu dekat ini. "Insha Allah dalam waktu dekat ini kita usulkan,sehingga perbaikan dengan cepat," terang Mardiono. (Walsa)