Polisi Periksa 3 Saksi Terkait Temuan Koper Bom

Sebarkan:
20160305_113900

Terkait penemuan koper yang berisikan bom rakitan dan senjata api serta ratusan amunisi (peluru) di Jalan Bangau, Kelurahan Mencirim, Binjai Timur, hingga kini, polisi telah memeriksa 3 saksi dan mengambil keterangan dari ketiganya, Selasa (8/3/16).

"Iya, kita sudah memeriksa tiga saksi dan telah kita mintai keterangan, dan kita masih terus melakukan pendalaman terkait temuan tersebut," jelas Kapolres Binjai AKBP Mulya Hakim Solichin Sik melalui Kasubag Humas Ipda Siswanto Ginting.

Hingga kini, masih lanjut Siswanto, pihaknya masih menunggu hasil dari tim labfor Polda Sumatera Utara untuk memastikan jenis seluruh isi yang ada di koper tersebut.

"Memang semua barang temuan seperti bom, senjata api dan amunisi telah diserahkan ke pihak tim labfor Polda Sumut, hingga kini kita masih menunggu hasilnya," ujarnya.

Dikatakannya, bila dilihat dari temuan tersebut, senjata api tersebut menyerupai senjata organik milik TNI demikian juga dengan amunisinya. "Tapi semuanya tergantung hasil lab nanti, dari hasil itu baru dapat kita pastikan jenis senjata dan amunisinya, kalau untuk jenis senjata menyerupai senjata organik milik TNI jenis FN dan jenis pelurunya merupakan jenis AK 47 dan M 16" terangnya.

Sebelumnya, temuan bom rakitan dan senjata api, ratusan butir peluru aktif dan alat pemicu bom, sempat menggemparkan warga sekitar, Sabtu (5/2) pukul 11.00 WIBini

Semua bahan peledak dan senjata api jenis FN serta ratusan butir peluru itu disimpan dalam tas koper hitam. Masyarakat yang menemukan tas itu awalnya menduga, kalau tas itu berisi uang. Saat Desra Yudi alias Komeng (32) membuka tas itu, dia terkejut karena isi tas itu adalah bom dan senjata api.

Saat dibongkar, di dalam tas ditemukan 1 buah bom rakitan terbungkus dalam lakban warna coklat susu, 1 gulung kabel berwarna merah, 1 buah magazen m 16 berisi peluru penuh, 3 magazen Fn 45, 1 kotak amunisi FN, 2 plastik amunisi FN, 3 lembar peta dan 2 kain pakaian wanita jenis duster.

Belakangan, memang gerakan sparatis untuk memunculkan negara baru kerap timbul. Bahkan, gerakan dari sekelompok orang ini kerap membuat kejutan dengan melakukan aksi teror seperti peledakan daerah-daerah tertentu. Dalam hal ini setidaknya, aparat kepolisian dan TNI serta seluruh masyarakat memiliki peran penting untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.(hendra)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini