Rapat Dewan Menuai Darah Itu Resmi Dipolisikan

Sebarkan:
[caption id="attachment_49252" align="aligncenter" width="540"]Apoan Simanungkalit memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan Apoan Simanungkalit memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan[/caption]

Dampak kericuhan pemilihan Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) di ruang rapat Komisi A DPRD Deliserdang pada Rabu (16/3) sekira jam 17.00 Wib lalu, akhirnya resmi dilaporkan ke Poldasu. Seperti diketahui, tangan kanan Wakil Ketua DPRD Deliserdang Apoan Simanungkalit mengalami luka robek dilempar gelas hingga mendapatkan lima jahitan.

Adalah Mikhael TP Purba, ketua Fraksi Partai Golkar yang dilaporkan Apoan Simanungkalit ke Polisi Daerah (Polda) Sumatera Utara.

Apoan Simanungkalit yang ditemui di Kantor DPC PDI Perjuangan Deliserdang Jalan Karya Jasa Kecamatan Lubuk Pakam pada Kamis (17/3) menegaskan jika dirinya sudah melaporkan Mikhail TP Purba ke Polda Sumut dengan nomor LP LP/324/III/2016 SPKT II tanggal 16 Maret 2016 atas dasar melakukan tindak pidana penganiayaan dan pengrusakan sesuai pasal 351 dan 406 KUHPidana.

"Saya sudah melapor ke Polda Sumut didampingi Ketua DPRD Deliserdang Ricky Prandana Nasution. Ketua ikut mendampingi saya melapor ke Poldasu karena ini sudah wibawah pimpinan DPRD Deliserdang dan ada meja dan gelas yang rusak serta mengganggu jalannya sidang,” tegas Apoan.

Lanjut Apoan Simanungkali menjelaskan kronologis kejadian tersebut jika pada awalnya kemarin sekira pukul 14.00 Wib dimulai rapat penyusunan Pansus Ranperda RTRW DPRD Deliserdang.

Dimana Apoan menjadi pimpinan sidang didampingi Wakil Ketua DPRD Deliserdang Kamaruzzaman dari Partai Gerindra. Setelah rapat dimulai dirinya pun mempertanyakan siapa yang berminat menjadi Ketua Pansus Ranperda RTRW DPRD Deliserdang.

Benhur Silitonga dari Fraksi Partai Golkar dan Saiful tanjung dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tunjuk tangan sebagai tanda mencalonkan diri.
Saat Benhur Silitonga mencalonkan diri, Mikhail TP Purba yang merupakan Ketua Fraksi Golkar yang terpancing emosinya langsung memarahi Benhur Silitonga yang notabene anggotanya di Fraksi Golkar.

"Saat Benhur Silitonga mencalonkan diri, Mikhail Purba langsung marah kepada Benhur. Mikhail Purba bilang anjing sama Benhur sambil menendang meja hingga suasana memanas,” ujar Apoan menceritakan.

Lanjut Apoan karena ada dua calon ketua maka harus dilaksanakan voting , saat itu Mikhail Purba menginginkan voting dilakukan secara terbuka.

Sementara menurut Apoan jika memilih orang harus voting tertutup agar tidak ada sakit hati, dendam dan kesinggungan.

Akibat deadlock sidang pun diskors selama 15 menit untuk mendiskusikan hal ini bersama pimpinan.

Disebabkan Ketua DPD Tingkat II Partai Golkar Deliserdang T Akhmad Tala'a datang ke DPRD Deliserdang maka rapat diskors lagi selama 30 menit.

Kedatangan T Akhmad Tala'a ini pun membuat Benhur Silitonga mundur sebagai calon ketua Pansus Ranperda RTRW. "Akhmad Tala'a datang, partai Golkar pun rapat internal. Keputusannya Benhur Silitonga mengundurkan diri,” ujar Apoan.

Sidang pun kembali dibuka, karena Benhur Silitonga mengundurkan diri maka Apoan Simanungkalit sebaga pimpinan menanyakan siapa lagi yang bersedia menjadi Ketua. Mendengar hal ini , tiba- tiba Misnan Al Jawi dari Partai PPP langsung tunjuk tangan.

"Karena ada calon lain, Mikhail Purba dan Saiful Tanjung rebut, mereka menginkan hanya ada 1 calon saja. Suasana pun semakin memanas, Saiful Tanjung meminta agar pimpinan lain juga memberikan opsi,” jelas Apoan.

Suasana pun kembali pun memanas, Mikhail Purba pun menyerang Apoan dengan melempar gelas dan cacian. "Sambil bilang anjing Mikhail Purba melempar gelas yang mengarah sama saya sehingga saya reflex menangkis. Ada 3 kali lemparan gelas, Mikhail Purba teriak pimpinan anjing. Tidak selayaknya anggota dewan seerti itu. Tahun 2008 lalu, Mikahil Purba pun melakukan hal yang tidak jauh berbeda saat rapat paripurna pemekaran kabupaten Deliserdang. Kalau seperti itu ada premanisme maka tidak ada lagi keputusan yang menguntungkan masayarakat, malulah jadi anggota dewan seperti itu . Benhur calon pasti sudah ada lobi-lobi , tapi kita pimpinan tidak bisa mengangkangi anspirasi anggota dewan. Kita melapor ke Polda untuk mengurangi beban pikiran Kapolres,” bener Apoan. (Walsa)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar