Tamatan SMP Diluluskan, Sarjana Dikalahkan

Sebarkan:

2 Bakal Calon Kades Kolam Protes


[caption id="attachment_49071" align="aligncenter" width="720"]Balon kades Kolam, Ngadri dan Bambang Sugeng Triono (berdiri) saat menunjukan hasil penilaian ujian seleksi kepada panitia pemilihan kepala desa Kolam, Syaifullah. Balon kades Kolam, Ngadri dan Bambang Sugeng Triono (berdiri) saat menunjukan hasil penilaian ujian seleksi kepada panitia pemilihan kepala desa Kolam, Syaifullah.[/caption]

Dua orang Bakal calon (Balon) Kepala Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Bambang Sugeng Triono SE dan Ngadri protes hasil panitia seleksi balon Kades Kolam yang diikuti delapan orang balon.

Pasalnya, panitia seleksi dituding melakukan politisi dan tidak netral terhadap balon kades Kolam yang kalah saat melakukan ujian seleksi balon kades yang digelar selama dua hari di Sekolah Tinggi Ilmu Perkebunan Agrobisnis dan Pertanian (STIPAP), Jalan William Iskandar, Desa Medan Estate Kecamatan Percut Seituan.

Menurut balon kades Kolam Ngadri dan Bambang Sugeng Triono jika balon kades Kolam yang lulus ujian seleksi diantaranya hanya tamatan SMP yang memiliki ijazah paket C. Sedangkan balon yang tamatan Sarjana malah kalah saat mengikuti ujian seleksi.
"Inikan aneh, masak tamatan Sarjana kalah seleksi sama balon yang hanya tamatan SMP itupun ijazahnya paket C,” cetus Ngadri mengaku tamatan SMK namun kalah saat mengikuti ujian seleksi dengan balon kades yang hanya tamatan SMP.

Menurutnya, rekan seperjuangannya yang ikut balon kades Kolam juga kalah dalam ujian seleksi padahal memiliki ijazah tamatan Sarjana yakni Bambang Sugeng Triono. “Bambang itu tamatannya Sarjana dan saya tamatan SMK masak kalah sama balon yang hanya tamatan SMP itupun ijazahnya paket C," ujarnya.

Padahal menurut Ngadri, salah satu kriteria penilaian dalam ujian seleksi balon kades diantaranya, Pendidikan, umur dan pengalaman. “balon kades Kolam yang lulus ujian seleksi itu, umur dan pendidikannya masih berpihak kepada kami berdua, umurnya lebih muda kita berdua dan pendidikannya masih tinggi kami berdua juga, tapi, kenapa dia yang lulus," kesal Ngadri.

Bahkan, kata Ngadri, dari segi pengalaman, dia pernah menjadi calon kades Kolam pada tahun 2008 lalu di peringkat ketiga dan pernah juga menjadi Sekertaris BPD Desa Kolam. Dirinya berharap pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang dapat menunda pelaksanaan pemilihan kepala desa Kolam. "Kita meminta agar pemilihan kepala Desa Kolam ditunda. Karena seleksi balon kades diduga bermuatan politis dan banyak kejanggalan," sebutnya.

Sementara itu, panitia pemilihan kepala Desa Kolam melalui wakil ketuanya Syaifullah menerangkan jika sebelumnya seluruh berkas balon kepala desa Kolam sebanyak delapan orang sudah diterima oleh pihak panitia pemilihan kepala desa yang semua dinyatakan lengkap.

Karena berhubung balon kades Kolam lebih dari lima orang, balon kades harus mengikuti ujian tahap seleksi yang panitia seleksinya dari Pemkab Deliserdang, untuk selanjutnya ditetapkan menjadi calon kades.

"Keluhan balon kades Pak Ngadri dan Pak Bambang ini akan kami sampaikan kepada pihak Kecamatan," terang Syaifullah seraya mengakui kalau kriteria penilaian ujian seleksi balon kades yang lebih dari lima orang diantaranya, Pendidikan, umur dan pengalaman.(walsa)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar