Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah Sumatera Utara lepaskan 100 ekor burung hasil sitaan dan penangkaran ke Taman Wisata Alam Sibolangit. Pelepasan ini dilakukan dalam rangka pencanangan gerakan nasional penyelamatan tumbuhan dan satwa liar.
Kepala Seksi Perencanaan, Perlindungan dan Pengawetan BKSDA Sumut, Rahmat Saleh mengatakan selain dari hasil sitaan dan penangkaran, ratusan ekor burung dilindungi yang dilepas liarkan itu juga berasal dari milik warga yang menyerahkan langsung ke BKSDA.
"Ada 100 ekor burung hasil sitaan dan penangkaran yang dilepaskan ke Taman Wisata Alam Sibolangit. Kegiatan ini merupakan bagian dari pencanangan gerakan nasional penyelamatan tumbuhan dan satwa liar dalam rangka hari hutan sedunia," kata Rahmat.
Kepala Seksi Perencanaan, Perlindungan dan Pengawetan BKSDA Sumut, Rahmat Saleh mengatakan selain dari hasil sitaan dan penangkaran, ratusan ekor burung dilindungi yang dilepas liarkan itu juga berasal dari milik warga yang menyerahkan langsung ke BKSDA.
"Ada 100 ekor burung hasil sitaan dan penangkaran yang dilepaskan ke Taman Wisata Alam Sibolangit. Kegiatan ini merupakan bagian dari pencanangan gerakan nasional penyelamatan tumbuhan dan satwa liar dalam rangka hari hutan sedunia," kata Rahmat.
Rahmat mengatakan ratusan burung yang dilepas merupakan dari jenis yang dilindungi seperti Cucakrowo, Kutilang, Nuri dan Tekukur. Tiga hari sebelumnya BKSDA Sumut juga telah melepaskan satu ekor Elang Hitam di Taman Wisata Alam Sibolangit serta lima ekor Orangutan di kawasan cagar alam Jantho, Aceh.
"Elang Hitam itu merupakan hasil penyerahan warga, sementara lima Orangutan hasil dari rehabilitasi stasiun karantina Sibolangit. Khusus Orangutan dilepaskan di Aceh karena kelima Orangutan itu berasal dari sana," ungkapnya.
Lebih lanjut Rahmat mengatakan pelepasan ratusan ekor hewan yang dilindungi ini bertujuan agar masyarakat mengetahui bahwa hewan-hewan ini populasinya sudah berkurang. Sehingga dengan dilepaskan ke alam luas populasi binatang tersebut akan tetap eksis.(hdr)
"Elang Hitam itu merupakan hasil penyerahan warga, sementara lima Orangutan hasil dari rehabilitasi stasiun karantina Sibolangit. Khusus Orangutan dilepaskan di Aceh karena kelima Orangutan itu berasal dari sana," ungkapnya.
Lebih lanjut Rahmat mengatakan pelepasan ratusan ekor hewan yang dilindungi ini bertujuan agar masyarakat mengetahui bahwa hewan-hewan ini populasinya sudah berkurang. Sehingga dengan dilepaskan ke alam luas populasi binatang tersebut akan tetap eksis.(hdr)