BNNP Sumut Akan Tindak Pengelola Diskotik Penyedia Narkoba

Sebarkan:
images

Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumut (BNNP Sumut) akan terus berkoordinasi dengan pihak pengusaha lokasi hiburan malam dan diskotik untuk membasmi dan memberantas peredaran narkoba.

Pernyataan ini dalam rangka pemberantasan darurat narkoba di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan yang menempati urutan ketiga kota tertinggi peredaran narkoba. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pemberantasan Narkoba BNNP Sumut, AKBP Agus Halimudin, Minggu (17/04/2016).

"Ke depannya kita akan terus kontiniu (berkelanjutan/rutin) melakukan pemberantasan narkoba di Sumut dan khusus Medan di lokasi hiburan malam. Kita selalu berkoordinasi dengan pihak pemilik (pengusaha hiburan malam/diskotik)," ujar Agus.
Soal maraknya peredaran narkotika di diskotik yang ada di Kota Medan, Agus menyebut, selama ini pihaknya telah berupaya keras berkoordinasi dengan pihak pemilik usaha hiburan malam. Namun,yang menjadi kendala adalah peredaran yang terselubung dari pihak luar.

"Kalau pemilik usaha diskotik yang menyediakan narkoba pasti kita koordinasi guna penindakan. Namun selama ini, setahu kita bukan pemilik usaha yang sediakan narkotika di dalam," kata Agus saat ditanya mengapa selalu ada pengunjung yang positif saat adanya razia dari BNN maupun polisi di diskotik.

Untuk penindakan bagi pihak keamanan yang menjaga lokasi hiburan malam atau diskotik, pihak BNNP Sumut juga rutin berkoordinasi dengan pihak pimpinan perusahaan terkait, meski selalu saja para pengedar dan pemakai lolos membawa narkoba dari pemeriksaan masuk ke diskotik.

Terkait tidak berkurangnya pemasok dan pemakai narkoba di lokasi diskotik, misalnya New Zone Jalan Wajir Kelurahan Kampung Aur yang baru saja dirazia petugas gabungan BNNP Sumut dan Polresta Medan Minggu (17/04/2016) dini hari, kendala petugas adalah lokasi diskotik selama ini merupakan basis narkoba.

"Kalau untuk di situ (Diskotik New Zone) sama-sama kita ketahui itu merupakan basis narkoba. Jadi terlalu mudah narkoba masuk ke dalam diskotik. Para pengedar sulit diketahui karena mereka berbaur dengan penjaga-penjaga parkir dan pemuda setempat, dan karena memang peredaran sudah pasti terselubung," ungkap Agus.(snd)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar