Perwira Satlantas Polresta Medan, Ipda Perida Panjaitan angkat bicara terkait pemakian yang ia terima dari seorang siswi SMU di Medan. Siswi sekolah berinisial SED maki Ipda Perida dan mengaku anak dari Deputi Pemberantasan Narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Pol Arman Depari. Atas hal ini, Perida mengaku sama sekali tidak takut.
"Kami itu awalnya mau melakukan penertiban saja. Apalagi mereka ini kebanyakan siswa sekolah," ungkap Perida, Kamis (07/04/2016).
Ia mengatakan, ketika menghentikan mobil Honda Brio yang ditumpangi SED dan teman-teman saat konvoi aksi coret-coret baju kemarin, ia sempat meminta surat-surat kendaraan para siswi sekolah tersebut. Setelah dicek, kata Perida, ternyata surat-suratnya lengkap.
"Karena surat-suratnya lengkap, ya saya minta mereka pulang ke rumah. Jadi bukan dilepas. Kita hanya ingin bersikap persuasif saja," ujar Perida.
Ia mengatakan, meskipun SED sempat mengaku sebagai anak jenderal bintang dua, Perida mengaku sama sekali tidak takut. Karena, kata Perida, ia tengah menjalankan tugas sesuai amanah undang-undang.
"Hal-hal seperti itu sudah biasa terjadi saat saya menjalankan tugas. Jadi enggak ada masalah," katanya.
Terkait kasus ini, lanjut Perida, ia pun telah dipanggil atasannya untuk datang ke Polresta Medan. Rencananya, kata Perida, ia akan memberikan keterangan lengkap terkait insiden, Rabu (06/04/2016) kemarin.(snd)
"Karena surat-suratnya lengkap, ya saya minta mereka pulang ke rumah. Jadi bukan dilepas. Kita hanya ingin bersikap persuasif saja," ujar Perida.
Ia mengatakan, meskipun SED sempat mengaku sebagai anak jenderal bintang dua, Perida mengaku sama sekali tidak takut. Karena, kata Perida, ia tengah menjalankan tugas sesuai amanah undang-undang.
"Hal-hal seperti itu sudah biasa terjadi saat saya menjalankan tugas. Jadi enggak ada masalah," katanya.
Terkait kasus ini, lanjut Perida, ia pun telah dipanggil atasannya untuk datang ke Polresta Medan. Rencananya, kata Perida, ia akan memberikan keterangan lengkap terkait insiden, Rabu (06/04/2016) kemarin.(snd)