[caption id="attachment_51494" align="aligncenter" width="720"]
DPC Sarbumusi Deliserdang mempersiapkan May Day.[/caption]
Peringatan hari buruh internasional (May Day) biasanya diwarnai aksi demo oleh buruh menuntut hak - hak normatif buruh oleh perusahaan, tujuannya agar kebijakan pemerintah berpihak kepada buruh. Sehingga May Day selalu diindektikkan dengan aksi demo.
Namun apakah aksi demo ini sebagai satu-satunya cara untuk menunjukkan eksistensi keberadaan buruh atau sebagai shock therapy bagi pengusaha agar memperlakukan buruh dengan lebih baik?
Joel Pulungan S.Sos yang merupakan inisiator terbentuknya DPC Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Deli Serdang pada Sabtu (30/4) menerangkan, demonstrasi memang merupakan cara buruh menyampaikan tuntutan-tuntutan dari kaum pekerja, untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik dan jaminan kehidupan yang cukup memadai, menurut sudut pandang buruh.
"Namun apakah kita pernah berfikir apabila pengusaha merasa tertekan, maka dengan sangat mudah mereka akan hengkang dari bumi Indonesia, Apa yang terjadi jika para pengusaha hengkang dari Indonesia?" terang Joel.
Peringatan hari buruh internasional (May Day) biasanya diwarnai aksi demo oleh buruh menuntut hak - hak normatif buruh oleh perusahaan, tujuannya agar kebijakan pemerintah berpihak kepada buruh. Sehingga May Day selalu diindektikkan dengan aksi demo.
Namun apakah aksi demo ini sebagai satu-satunya cara untuk menunjukkan eksistensi keberadaan buruh atau sebagai shock therapy bagi pengusaha agar memperlakukan buruh dengan lebih baik?
Joel Pulungan S.Sos yang merupakan inisiator terbentuknya DPC Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Deli Serdang pada Sabtu (30/4) menerangkan, demonstrasi memang merupakan cara buruh menyampaikan tuntutan-tuntutan dari kaum pekerja, untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik dan jaminan kehidupan yang cukup memadai, menurut sudut pandang buruh.
"Namun apakah kita pernah berfikir apabila pengusaha merasa tertekan, maka dengan sangat mudah mereka akan hengkang dari bumi Indonesia, Apa yang terjadi jika para pengusaha hengkang dari Indonesia?" terang Joel.
Lanjut Joel, jika hal ini dibiarkan berlanjut, maka dapat dibayangkan semakin hari para pekerja akan semakin sulit mendapatkan lapangan pekerjaaan baru. Hal ini disebabkan para pengusaha atau investor tidak mau lagi untuk melakukan investasi di Indonesia.
"DPC Sarbumusi Deliserdang hadir untuk mengubah paradigma tersebut, demo bukanlah satu - satu nya cara untuk menyampaikan aspirasi, DPC Sarbumusi Deliserdang lebih menekankan cara mediasi persuasif untuk meningkatkan komunikasi antara buruh, pengusaha dan pemerintah," ujar Joel.
Menurut Joel, komunikasi dapat dilakukan dengan bebarapa cara di antaranya Komunikasi Bottom Up dan Up Bottom yaitu Komunikasi antara bawahan dengan atasan dan komunikasi atasan dengan bawahan ini yang harusnya diciptakan.
"Komunikasi ini seharusnya bisa diciptakan, jika hal ini dapat dijalankan maka harmonisasi antara buruh dengan pengusaha, buruh dengan pemerintah akan tercipta dengan baik. Maka aspirasi buruh akan terakomodir dengan perbaikan - perbaikan di segala lini," tegas Joel.
Dijelaskan Joel, DPC Sarbumusi akan menjadi penyambung aspirasi buruh dengan pola mediasi persuasif bukan dengan pola mediasi anarkis.
"Semoga peringatan May Day tahun ini akan lebih dimanfaatkan oleh pemerintah dan pengusaha untuk memberikan pengarahan kepada kaum pekerja bahwa komunikasi itu penting. Buruh dan pengusaha merupakan dwi tunggal yang tak terpisahkan, tanpa pekerja maka pengusaha tak akan dapat berbuat apa - apa. Begitu juga sebaliknya bila pengusaha hengkang satu - persatu maka para pekerja akan semakin menderita, karena ketiadaan lapangan pekerjaaan. Say may day is holiday," jelas Joel. (walsa)
"DPC Sarbumusi Deliserdang hadir untuk mengubah paradigma tersebut, demo bukanlah satu - satu nya cara untuk menyampaikan aspirasi, DPC Sarbumusi Deliserdang lebih menekankan cara mediasi persuasif untuk meningkatkan komunikasi antara buruh, pengusaha dan pemerintah," ujar Joel.
Menurut Joel, komunikasi dapat dilakukan dengan bebarapa cara di antaranya Komunikasi Bottom Up dan Up Bottom yaitu Komunikasi antara bawahan dengan atasan dan komunikasi atasan dengan bawahan ini yang harusnya diciptakan.
"Komunikasi ini seharusnya bisa diciptakan, jika hal ini dapat dijalankan maka harmonisasi antara buruh dengan pengusaha, buruh dengan pemerintah akan tercipta dengan baik. Maka aspirasi buruh akan terakomodir dengan perbaikan - perbaikan di segala lini," tegas Joel.
Dijelaskan Joel, DPC Sarbumusi akan menjadi penyambung aspirasi buruh dengan pola mediasi persuasif bukan dengan pola mediasi anarkis.
"Semoga peringatan May Day tahun ini akan lebih dimanfaatkan oleh pemerintah dan pengusaha untuk memberikan pengarahan kepada kaum pekerja bahwa komunikasi itu penting. Buruh dan pengusaha merupakan dwi tunggal yang tak terpisahkan, tanpa pekerja maka pengusaha tak akan dapat berbuat apa - apa. Begitu juga sebaliknya bila pengusaha hengkang satu - persatu maka para pekerja akan semakin menderita, karena ketiadaan lapangan pekerjaaan. Say may day is holiday," jelas Joel. (walsa)