Setelah jalan lingkar (ring road) Samosir naik kelas yang sebelumnya di tangani oleh pihak Dinas PU Bina Marga tingkat Provinsi menjadi jalan negara semakin hari semakin rusak parah dengan kondisi hancur hancuran.
Kerusakan jalan itu mengakibatkan para sopir jenis kendaraan mengeluh, selain mengakibtakan kerusakan kendaraan juga membahayakan yang menjurus mengundang nyawa melayang.
M. Turnip dan Sidauruk penduduk raut Bosi, J. Ambarita penduduk Unjur, M. rumahorbo penduduk Ambarita, K. Simarmata dan L. Sitanggang penduduk Simarmata dan Pangururan, kepada wartawan, Jumat (15/4) di Pangururan sangat kesal dan kecewa terhadap kondisi jalan yang semakin parah.
Kondisi jalan ini telah memalukan bagi dunia sarana perhubungan juga bagi dunia wisata, karena jalan ini vital bagi sarana perhubungan masyarakat selain menghubungkan antar desa, kecamatan bahkan ke pusat pasar kabupaten serta lintasan wisata. "Kita tidak jarang melihat para turis yang mengendarai sepeda motor melintas dan sering mengalami kecelakaan," ujar Warga.
Keluhan yang sama juga disampaikan oleh Ketua DPC Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kabupaten Samosir Annette H.
PHRI sangat mengeluhkan dan kecewa dengan kondisi jalan wisata rusak parah. Selain jalan lingkar Samosir juga jalan lingkar Tuktuk Kecamatan Simanindo telah mengalami rusak parah dan hancur hancuran yang sangat berbahaya bagi pengendara yang melintas.
"Kami nanti akan surati Pemkab terkait kerusakan jalan wisata bahkan kondisi lainnya di Samosir agar benar benar Samosir menjadi kawasan wisata yang minati oleh para pengunjung. Hal ini salah satu program kerja PHRI di Samosir selain menggalakkan Kebersihan, kenyamanan, ketertiban juga anggaran untuk perbaikan jalan wisata di Samosir harus di prioritaskan," tegasnya.
Menanggapi kerusakan jalan itu Kadis PU samosir melalui Sekretaris Dinas Meijonter Limbong, ST yang dihubungi melalui selularnya menjelaskan bahwa jalan lingkar Samosir telah ditangani oleh pihak pusat artinya kawasan itu berubah menjadi jalan negara, sehingga belum diketahui secara pasti kapan ditangani.
"Kalau jalan lingkar Tuktuk Siadong dari titik jalan lintasan Ambarita- Siallagan hingga ke Tuktuk Kecamatan Simanindo yang juga jalan lintasan wisata akan di kerjakan tahun ini yang dimulai awal bulan Mei yang dianggarkan di APBD tahun 2016 berbiaya sekitar Rp 11 miliar," jelas Limbong.(sam-1)
Keluhan yang sama juga disampaikan oleh Ketua DPC Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kabupaten Samosir Annette H.
PHRI sangat mengeluhkan dan kecewa dengan kondisi jalan wisata rusak parah. Selain jalan lingkar Samosir juga jalan lingkar Tuktuk Kecamatan Simanindo telah mengalami rusak parah dan hancur hancuran yang sangat berbahaya bagi pengendara yang melintas.
"Kami nanti akan surati Pemkab terkait kerusakan jalan wisata bahkan kondisi lainnya di Samosir agar benar benar Samosir menjadi kawasan wisata yang minati oleh para pengunjung. Hal ini salah satu program kerja PHRI di Samosir selain menggalakkan Kebersihan, kenyamanan, ketertiban juga anggaran untuk perbaikan jalan wisata di Samosir harus di prioritaskan," tegasnya.
Menanggapi kerusakan jalan itu Kadis PU samosir melalui Sekretaris Dinas Meijonter Limbong, ST yang dihubungi melalui selularnya menjelaskan bahwa jalan lingkar Samosir telah ditangani oleh pihak pusat artinya kawasan itu berubah menjadi jalan negara, sehingga belum diketahui secara pasti kapan ditangani.
"Kalau jalan lingkar Tuktuk Siadong dari titik jalan lintasan Ambarita- Siallagan hingga ke Tuktuk Kecamatan Simanindo yang juga jalan lintasan wisata akan di kerjakan tahun ini yang dimulai awal bulan Mei yang dianggarkan di APBD tahun 2016 berbiaya sekitar Rp 11 miliar," jelas Limbong.(sam-1)