Dalam hal pembahasan 14 wilayah Kecamatan Medan Petisah akan menjadi kawasan destinasi wisata Kota Medan, didukung oleh beberapa pihak termasuk dari Sekretaris PAC PDIP Medan Petisah Budiarto Dedi.
Menurut Budiarto, wilayah Medan Petisah layak menjadi kawasan wisata. Namun, menurutnya dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu tata parkir dan infrastruktur jalan di kawasan tersebut.
"Disini ada beberapa objek dan bangunan bersejarah yang mempunyai nilai budaya yang tinggi. Tapi, yang menjadi masalah adalah tata parkir yang masih semrawut dan jalan yang berlubang," ujar Budiarto kepada Metro Online, Senin (18/04/2016).
Intinya, kata Budiarto, sebelum dijadikan destinasi wisata, ditata dulu semua supaya tidak kelihatan dipaksakan.
"Harus matang dulu lah menyiapkan segalanya, supaya jangan kelihatan dipaksakan," katanya.
Budiarto mengambil contoh jalan Taruma, dimana parkirnya tidak teratur dan semrawut. Faktor keamanan juga harus dibenahi, terutama di 14 titik yang rencananya akan menjadi kawasan wisata.
"Lihat saja jalan Taruma itu, parkirnya semrawut, aspal jalan nya jelek, lampu jalan dibagusin. benahi dulu sektor itu. Dan juga pelayanan di 14 titik itu contohnya para penjaga lokasi. Bisa saja kan suatu saat turis berkunjung, mereka akan mencari info dan petugas disana harus menberikan pelayanan yang maksimal," Ungkap Budiarto.
Sebelumnya diketahui, dalam rapat Koordinasi Usulan Destinasi Pariwisata Terpadu Kecamatan Medan Petisah di Gedung Serba Guna RS Royal Prima Jalan Ayahanda Medan, Rabu (13/04/2016), Camat Medan Petisah, Rahmat Harahap mengatakan ada 14 destinasi wisata yang ada di wilayah Medan Petisah yang bisa menjadi kawasan terpadu pariwisata sehingga menjadi city tour di Kota Medan.
Adapun 14 destinasi wisata yang akan diusulkan itu, kata Rahmat, yakni Kampung Kubur Jalan KH Zainul Arifin, Masjid Jamik Jalan Taruma, dimana ada kegiatan 1 Muharam yang kemudian menyediakan makanan khas India, Masjid Ghodiyah Jalan KH zainul Arifin, GKI Sumut Jalan KH Zainul Arifin, Kuil Shri Mariamman Jalan Teuku Umar (Kuil tertua di Kota Medan), Kuil Gurdwara Perbandhak Jalan Teuku Umar, Kuil Sree Soepramaniem Nagarattar Jalan Kejaksaan Ujung, Jembatan Kebajikan (Disamping Cambridge) Jalan KH Zainul Arifin, pusat jajanan Pagaruyung Jalan Pagaruyung, Museum TNI Jalan KH Zainul Arifin, Taman Tjong Yong Hian Jalan Kejaksaan, Kebun Bunga Jalan kejaksaan, dan Lapangan Benteng.
Selain objek wisata, lanjut Rahmat, pihaknya juga telah memiliki penataan pasar UMKM dan kuliner di Jalan Iskandar Muda Baru, Jalan Candi Borobudur, seputaran Pasar Petisah, Jalan Nibung Raya. Depan Kantor camat Medan Petisah, seputaran Jalan S Parman dan Tugu Patimpus (khusus Chinese Food), sepanjang Jalan Gatot Subroto, seputaran Lapangan Benteng.
"Seperti Jalan Nibung Raya yang bisa dioptimalkan seperti Malioboronya Medan," ujarnya.
Rahmat menjelaskan tujuan dibuat konsep seperti ini adalah agar kawasan tersebut menjadi kawasan terpadu pariwisata sehingga menjadi city tour di Kota Medan, meningkatkan kunjungan wisata, sebagai salah satu upaya memelihara dan melestarikan kebudayaan dan kearifan lokal.
"Jadi dalam satu paket, wisatawan bisa berkunjung ke beberapa tempat itu dan setelah lelah, mereka akan disuguhkan wisata kuliner. Kalau ini disetujui maka kami akan menggandeng PHRI, Asita, travel-travel guna mempromosikan apa yang ada di Kota Medan," pungkasnya.(snd)
Adapun 14 destinasi wisata yang akan diusulkan itu, kata Rahmat, yakni Kampung Kubur Jalan KH Zainul Arifin, Masjid Jamik Jalan Taruma, dimana ada kegiatan 1 Muharam yang kemudian menyediakan makanan khas India, Masjid Ghodiyah Jalan KH zainul Arifin, GKI Sumut Jalan KH Zainul Arifin, Kuil Shri Mariamman Jalan Teuku Umar (Kuil tertua di Kota Medan), Kuil Gurdwara Perbandhak Jalan Teuku Umar, Kuil Sree Soepramaniem Nagarattar Jalan Kejaksaan Ujung, Jembatan Kebajikan (Disamping Cambridge) Jalan KH Zainul Arifin, pusat jajanan Pagaruyung Jalan Pagaruyung, Museum TNI Jalan KH Zainul Arifin, Taman Tjong Yong Hian Jalan Kejaksaan, Kebun Bunga Jalan kejaksaan, dan Lapangan Benteng.
Selain objek wisata, lanjut Rahmat, pihaknya juga telah memiliki penataan pasar UMKM dan kuliner di Jalan Iskandar Muda Baru, Jalan Candi Borobudur, seputaran Pasar Petisah, Jalan Nibung Raya. Depan Kantor camat Medan Petisah, seputaran Jalan S Parman dan Tugu Patimpus (khusus Chinese Food), sepanjang Jalan Gatot Subroto, seputaran Lapangan Benteng.
"Seperti Jalan Nibung Raya yang bisa dioptimalkan seperti Malioboronya Medan," ujarnya.
Rahmat menjelaskan tujuan dibuat konsep seperti ini adalah agar kawasan tersebut menjadi kawasan terpadu pariwisata sehingga menjadi city tour di Kota Medan, meningkatkan kunjungan wisata, sebagai salah satu upaya memelihara dan melestarikan kebudayaan dan kearifan lokal.
"Jadi dalam satu paket, wisatawan bisa berkunjung ke beberapa tempat itu dan setelah lelah, mereka akan disuguhkan wisata kuliner. Kalau ini disetujui maka kami akan menggandeng PHRI, Asita, travel-travel guna mempromosikan apa yang ada di Kota Medan," pungkasnya.(snd)