Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat hanya tinggal dua hari lagi. Sejumlah sekolah peserta UN yang menggunakan sistem komputer masih mengkahawatirkan pemadaman lsitrik dan putusnya jaringan internet saat ujian berlangsung.
Untuk sekolah yang berada di kota besar, listrik dan jaringan internet tidak menjadi halangan. Namun bagi sekolah di sejumlah Kabupaten/ Kota lain yang jauh dari perkotaan, masalah listrik dan jaringan internet menjadi persolaan utama.
seperti halnya di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Dari 160 sekolah SMA sederajat yang mengikuti ujian nasional, hanya empat sekolah saja yang mengikui ujian sistem komputer atau UNBK.
Pengadaan komputer sebagai alat utama pelaksanaan UNBK belum bisa dicukupi oleh seluruh sekolah. Belum lagi masalah jarigan internet yang masih minim.
Selain itu, pemadaman listrik bergilir masih sering terjadi di Propinsi Sumatera Utara. Setiap hari masih saja terjadi pemadaman listrik bergilir oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sumatera Utara.
Sejumlah sekolah yang menjadi peserta ujian UNBK harus mengeluarkan biaya lebih untuk pengadaan mesin genset pengganti lsitrik PLN dan menambah kuato jaringan internet agar jarigan internet tetap stabil.
SMK Sri Langkat di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat adalah salah satu sekolah peserta UNBK. Ini merupakan kali pertama sekolah ini menjadi peserta ujian dengan sistem komputer.
Untuk mengantisipasi pemadaman listrik dan putusnya jarigan internet, pihak sekolah harus membeli mesin genset dan merubah sistem jarigan internet ke fiber.
Kepala Sekolah SMK Sri Langkat, Sofyan mengatakan, banyak pelajar yang takut dan khawatir akan pemadaman listrik yang berdampak dengan putusnya jaringan internet saat UNBK berlangsung.
"Sejumlah pelajar memang banyak yang khawatir, terutama pihak sekolah, kami takut apa bila saat UNBK berlangsung, tiba-tiba listrik padam dan semua data hilang yang mengakibatkan pelajar menjadi kecewa," jelasnya, Sabtu (02/4/16).
Dikatakannya, untuk mengantisipasi pemadaman listrik yang dilakukan secara tiba-tiba dilakukan pihak PLN, pihak sekolah telah menyediakan genset untuk persiapan UNBK.
“Kita harap tidak ada pemadaman listrik saat ujian nasional secara online digelar. Kami juga telah menyiapkankan genset untuk mengantisipasi bila ada terjadi pemadaman yang dilakukan oleh pihak PLN,” ujarnya.(hendra)
Sejumlah sekolah yang menjadi peserta ujian UNBK harus mengeluarkan biaya lebih untuk pengadaan mesin genset pengganti lsitrik PLN dan menambah kuato jaringan internet agar jarigan internet tetap stabil.
SMK Sri Langkat di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat adalah salah satu sekolah peserta UNBK. Ini merupakan kali pertama sekolah ini menjadi peserta ujian dengan sistem komputer.
Untuk mengantisipasi pemadaman listrik dan putusnya jarigan internet, pihak sekolah harus membeli mesin genset dan merubah sistem jarigan internet ke fiber.
Kepala Sekolah SMK Sri Langkat, Sofyan mengatakan, banyak pelajar yang takut dan khawatir akan pemadaman listrik yang berdampak dengan putusnya jaringan internet saat UNBK berlangsung.
"Sejumlah pelajar memang banyak yang khawatir, terutama pihak sekolah, kami takut apa bila saat UNBK berlangsung, tiba-tiba listrik padam dan semua data hilang yang mengakibatkan pelajar menjadi kecewa," jelasnya, Sabtu (02/4/16).
Dikatakannya, untuk mengantisipasi pemadaman listrik yang dilakukan secara tiba-tiba dilakukan pihak PLN, pihak sekolah telah menyediakan genset untuk persiapan UNBK.
“Kita harap tidak ada pemadaman listrik saat ujian nasional secara online digelar. Kami juga telah menyiapkankan genset untuk mengantisipasi bila ada terjadi pemadaman yang dilakukan oleh pihak PLN,” ujarnya.(hendra)