Pilkades Ricuh, Petugas Pemilihan dan Polisi Terluka

Sebarkan:
[caption id="attachment_42677" align="aligncenter" width="800"]Ilustrasi pilkades Ilustrasi pilkades[/caption]

Proses penghitungan suara pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Purwobinangun, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, berakhir ricuh, Kamis (28/4/16) malam.

Informasi dihimpun wartawan, insiden keributan dipicu aksi protes massa pendukung Calon Kepala Desa Puwobinangun nomor urut 4, Tenang Ginting, kepada Ketua Panitia Pemilihan, Marhain, terkait adanya selisih perolehan suara, yang dianggap tidak wajar.

Sebab saat dilakukan penghitungan pertama, Tenang Ginting, mendapat 2.286 suara. Namun ketika dilakukan penghitungan ulang, perolehan suaranya justru menjadi 2.288.

Adanya selisih suara tidak wajar, menyebabkan massa pendukung Tenang Ginting, mengajukan keberatan. Mereka kemudian mendesak panitia pemilihan, agar kembali melakukan penghitungan suara ulang.

Sebab mereka mengklaim, calon kepala desa pilihannya itu mendapat 2.290 suara, sesuai hasil penghitungan manual pasca pemungutan suara.

Menyadari situasi semakin memanas, pihak panitia pemilihan dan polisi kemudian menghentikan proses penghitungan suara, serta mengamankan seluruh surat suara, dan logistik kebutuhan pemilihan.

Namun upaya itu justru membuat massa pendukung Tenang Ginting marah. Bahkan mereka bertindak anarkis, dengan melempari para petugas pemilihan dan polisi menggunakan batu.

Akibat kejadian itu, tiga petugas pemilihan dan dua polisi, dilaporkan terluka di kepala dan kaki. Mereka itu, Ridwan Ginting (42), Ester Bru Ginting (34), Gampeta (47), Bripda Fahrizal (21), dan Bripda Wili Purba (22).

Demi mengantisipasi kericuhan semakin memburuk, polisi berupaya menyelamatkan para korban, lalu membubarkan konsentrasi massa. Sedangkan beberapa orang diduga sebagai provokator, turut diamankan menuju Mapoltes Binjai.

Kapolres Binjai, AKBP Mulya Hakim Solichin, saat diwawancara wartawan melalui Kasat Reskrim, AKP Bambang Herianto Tarigan, mengaku pihaknya telah mengamankan enam warga, yang diduga terkait kericuhan itu.

"Ada enam orang yang kita amankan, pasca ricuh Pilkades Purwobinangun tadi malam. Hanya saja, status mereka hingga saat ini masih sebagai terperiksa," terangnya.

Terkait penyebab kericuhan, Mantan Kanit Reskrim Polsek Binjai Selatan itu menduga, insiden terjadi karena massa salah satu calon kepala desa tidak terima hasil penghitungan suara oleh panitia pemilihan.

"Informasi yang kita terima, kericuhan terjadi karena massa pendukung salah satu calon kades menilai perolehan suara tidak wajar. Ini terkait selisih antara hitungan mereka dengan hitungan panitia pemilihan," ujar Bambang.(hendra)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini