Berawal dari pengalamannya sebagai pekerja pembuat dandang dan kerajinan alumunium lainnya, Tarsono (63) warga jalan Ikan Arwana, Lingkungan lll, Kelurahan Dataran Tinggi, Kecamatan Binjai Timur kini mencoba peruntungannya dengan membuka usaha pembuatan dandang dan kerajinan lainnya yang terbuat dari alumunium.
Usaha yang dirintisnya sejak tahun 2001 dengan modal seadanya dan dibantu delapan pekerjanya ini kini telah berkembang dan menghasilkan untung yang cukup lumayan,
"Saya sebenarnya mulai bekerja menjadi pembuat dandang dari tahun 1974, pada waktu itu saya bekerja sama orang di daerah Tanah Tinggi, sampai pada tahun 1998 (krisis moneter), karena bahan utamanya naik sampai 100 % lebih, sehingga saya termasuk salah satu pekerja yang diberhentikan", ujarnya saat ditemui di lokasi tempat pembuatan dandang miliknya, Sabtu (23/4/16).
Dikatakannya, awal menjalani usahanya, dirinya hanya menggunakan peralatan seadanya, namun seiring berjalannya waktu, usaha tersebut semakin berkembang dan dari keuntungan penjualan dandang tersebut, Tarsono dapat membeli sejumlah mesin untuk mendukung pembuatan dandangnya.
"Kalau dandang biasanya ada 7 ukuran, dari kapasitas 2 kilo sampai 30 kilogram, bahkan bisa dibuat ukuran lebih besar, tergantung pemesannya, jadi model dan bentuk tergantung selera pemesan," ujarnya.
Untuk seharinya, kata Tarsono, dirinya bersama ke-8 pekerjanya dapat memproduksi sekitar 50 set yang dalam 1 setnya terdapat 3 dandang. Kalau untuk harga sendiri, Tarsono memasang harga mulai Rp 115.000 sampai jutaan rupiah.
"Kalau dulu bisa kita kirim sampai ke Jambi dan Riau, tapi karena pembayarannya lama dan terkendala modal, akhirnya saya stop dulu. Untuk penjualannya saat sekarang ini, biasanya pesanan dari toko, atau ada yang tempah, ada juga orang dari Bandung yang kost di dekat rumah kita, biasanya mereka keliling dari satu tempat ketempat lain untuk menjualnya", sambungnya.
Pria yang mempunyai 3 anak dan 5 cucu ini, berharap agar Pemerintah Kota Binjai berkenan memberikan bantuan usahanya agar usahanya dapat terus berkembang hingga diekspor keluar daerah.
"Semoga Pemerintah bisa membantu usaha saya ini, karena bagaimanapun usaha yang saya rintis ini bisa membuka lowongan pekerjaan bagi orang lain", ujar Tarsono berharap.
Sementara itu, salah seorang pekerja Bayu, merasa senang bisa bekerja ditempat tersebut, apalagi dengan pendidikan yang hanya sampai SMP, dia termasuk orang yang beruntung bisa bekerja di tempat tersebut.
"Bersyukur saya bang bisa kerja disini, saya bisa bantu perekonomian di rumah saya, apalagi kita di Bolehkan kerja lembur disini untuk menambah penghasilan," beber Bayu sembari meneruskan pekerjaannya.(hendra)
Untuk seharinya, kata Tarsono, dirinya bersama ke-8 pekerjanya dapat memproduksi sekitar 50 set yang dalam 1 setnya terdapat 3 dandang. Kalau untuk harga sendiri, Tarsono memasang harga mulai Rp 115.000 sampai jutaan rupiah.
"Kalau dulu bisa kita kirim sampai ke Jambi dan Riau, tapi karena pembayarannya lama dan terkendala modal, akhirnya saya stop dulu. Untuk penjualannya saat sekarang ini, biasanya pesanan dari toko, atau ada yang tempah, ada juga orang dari Bandung yang kost di dekat rumah kita, biasanya mereka keliling dari satu tempat ketempat lain untuk menjualnya", sambungnya.
Pria yang mempunyai 3 anak dan 5 cucu ini, berharap agar Pemerintah Kota Binjai berkenan memberikan bantuan usahanya agar usahanya dapat terus berkembang hingga diekspor keluar daerah.
"Semoga Pemerintah bisa membantu usaha saya ini, karena bagaimanapun usaha yang saya rintis ini bisa membuka lowongan pekerjaan bagi orang lain", ujar Tarsono berharap.
Sementara itu, salah seorang pekerja Bayu, merasa senang bisa bekerja ditempat tersebut, apalagi dengan pendidikan yang hanya sampai SMP, dia termasuk orang yang beruntung bisa bekerja di tempat tersebut.
"Bersyukur saya bang bisa kerja disini, saya bisa bantu perekonomian di rumah saya, apalagi kita di Bolehkan kerja lembur disini untuk menambah penghasilan," beber Bayu sembari meneruskan pekerjaannya.(hendra)
