Tolak Digusur PT KAI, Warga Mengaku Siap Mati

Sebarkan:
Penggusuran warga pinggiran rel kereta api



penggusuran warga pinggiran rel

Ratusan warga menolak penertiban lahan PT KAI di pinggiran rel Jalan Gaharu, Medan, Sumatera Utara. Warga bahkan membakar ban di atas rel kereta api dan mengaku siap mati jika penggusuran tetap dilakukan.

"Kami tetap menolak penggusuran. Kami siap mati kalau digusur, kami akan terus melawan. Ini rumah kami, kalian tak bisa seenaknya menggusur," kata seorang warga dalam aksinya, Jumat (1/4/16) di sela rencana penertiban yang dilakukan PT KAI.
Ratusan massa menduduki rel KA dan siap melakukan perlawanan. Tak hanya itu, warga juga mengejar seorang petugas saat mencoba memadamkan api yang berkobar di atas rel. Meski demikian, belum ada satu pun kereta yang melintas di jalur itu.

Melihat jumlah massa yang banyak, petugas PT KAI terpaksa menunda penggusuran. Alat berat yang sudah didatangkan pun terpaksa dipindahkan.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Bernard Malau yang ada di lokasi itu meminta warga tidak emosi. Dia juga meminta agar warga tidak melakukan pembakaran di atas rek KA karena akan mengganggu sarana publik.

"Semua punya emosi dan punya keinginan. Kami minta jangan ada lagi pembakaran. Ini fasilitias umum, jangan sampai terbawa emosi, kita cari tempat untuk enak diskusinya," ucapnya.

Terpisah, Humas PT KAI Divisi Regional I Sumut Rapino Situmorang mengatakan meski warga menolak, namun eksekusi bangunan di sepanjang rel kereta api tetap akan dilanjutkan. Karena wilayah itu merupakan milik PT KAI.

"Kalau aksinya di atas rel pasti mengganggu dan itu bentuk sabotase. Relokasi pasti tetap dilaksanakan. Tapi kita akan lihat dulu bagaimana kondisinya. Karena ini sudah disetujui pemerintah," pungkasnya.(hendra)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar