Unjuk Rasa Ke DPRD Sumut, Taxi Gelap Dibekingi Preman

Sebarkan:
[caption id="attachment_49988" align="aligncenter" width="531"]Demo sopir taxi bandara kuala namu di dprd sumut Demo sopir taxi bandara kuala namu di dprd sumut[/caption]

Ratusan sopir taksi yang biasa mangkal di Kualanamu International Airport (KNIA) unjukrasa di depan Kantor DPRD Sumatera Utara, Senin (04/04/2016). Selain meminta agar taksi plat hitam atau tanpa izin operasi ditertibkan, mereka juga meminta penegak hukum menangkap orang-orang yang membackingi taxi ilegal.
"Sudah dari dulu kami komplain soal taksi gelap ini. Tapi enggak ada juga tanggapannya. Ini karena taksi gelap dibekingi preman," ungkap salah seorang sopir taxi.

Menurutnya, karena taksi gelap merajalela, mereka sering tidak mendapatkan penumpang sama sekali dalam sehari kerja.

"Bayangkan saja, kami ini harus mengantri tujuh jam untuk mendapatkan penumpang. Sementara, sopir taksi gelap itu main ambil-ambil sembarangan aja," ujar salah seorang sopir bernama Adi.

Adi menjelaskan, sopir taksi legal punya peraturan tersendiri. Untuk ikut diantrian kedua, katanya, mereka harus menginap di bandara.

"Ya, kami kan harus antri. Untuk ikut antrian kedua ambil penumpang, kami harus nginap. Sementara taksi gelap langsung main ambil aja," ujar pria berkulit hitam itu.

Sedangkan menurut Rahim, sejak adanya taksi gelap, taksi berplat kuning sama sekali tidak pernah mendapatkan penumpang. Bahkan, kata mereka, sopir taxi gelap kerap menyerobot penumpang mereka.

"Sejak ada taksi berplat hitam, omset kami menurun. Hancurlah sudah," kata Rahim.(snd)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar