[caption id="attachment_51114" align="aligncenter" width="955"]
Pilkdes Desa Hulu Pancurbatu 1[/caption]
Pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak se-Kabupaten Deliserdang yang digelar pada 19 April 2016 lalu, menyisakan banyak cerita tak sedap. Salah satunya muncul dari Desa Hulu, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang.
Banyak warga di sini meradang. Lantaran, tak sedikit dari mereka yang tidak bisa memberikan hak suara. Mereka menuding, panitia lah kambing hitamnya. Seperti diutarakan Warda, honorer pada Dinas Pendidikan Langkat yang sengaja pulang ke kampungnya untuk mengikuti pesta rakyat itu.
“Aku memang bekerja di Langkat. Tapi kan status domisiliku masih di Desa Hulu, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang. Tapi bisa-bisanya panitia menolak aku untuk ikut memilih. Bukan cuma aku, tapi itu juga dialami ratusan warga lainnya,” kata penghoby hiking itu.
[caption id="attachment_51115" align="aligncenter" width="955"]
Pilkdes Desa Hulu Pancurbatu 1[/caption]
Warda mengatakan, dia dan ratusan warga itu membawa KTP serta KK ke TPS. Namun pihak Panitia tetap menolak para warga, dengan alasan tidak menetap di desa. "Gimana mau menetap? Orang banyak warga cari makannya di luar desa dan daerah lain? Tapi kan kita tidak pindah dari desa ini,” keluhnya.
Padahal, lanjut Warda lagi, secara administrasi dia dan ratusan warga itu masih tercantum di desa tersebut. “Parahnya lagi, saya dan para warga tidak diberikan kepastian. Jadi warga menunggu dari pagi hingga sore hari. Tapi pada akhirnya dengan alasan waktu, ketua panitia menutup TPS jam 17.00 lebih kurang,” kesalnya lagi.
Atas kondisi ini, Warda dan sejumlah warga lainnya menilai, hal itu memang diciptakan demi pemenangan salah satu orang peserta Cakades. “Kami menganggap ada main mata panitia dengan calon incumben. Karena banyak perangkat desa di dalam panitia tersebut,” katanya.
Beginilah suasana Pilkades Desa Hulu Pancurbatu dalam sebuah rekaman video amatir....
[video width="400" height="230" mp4="http://metro-online.co/wp-content/uploads/2016/04/video-warda.mp4"][/video]
Sayang, hingga berita ini dimuat, Ketua Panitia Makmur Ginting dan rekan-rekannya belum bisa dikonfirmasi terkait adanya keluhan warga tersebut.
Untuk sekedar diketahui, pelaksanaan Pilkades di Desa Hulu Pancurbatu diikuti oleh 5 peserta cakades. Mereka masing-masing, Syawaluddin Sefa, Sada Arih Gurusinga, Edison Jaya Ginting, Bagendam Peraturen Sinulingga dan Masta Ulina yang juga menjabat sebagai kades lama.(jhon)
Pilkdes Desa Hulu Pancurbatu 1[/caption]Pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak se-Kabupaten Deliserdang yang digelar pada 19 April 2016 lalu, menyisakan banyak cerita tak sedap. Salah satunya muncul dari Desa Hulu, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang.
Banyak warga di sini meradang. Lantaran, tak sedikit dari mereka yang tidak bisa memberikan hak suara. Mereka menuding, panitia lah kambing hitamnya. Seperti diutarakan Warda, honorer pada Dinas Pendidikan Langkat yang sengaja pulang ke kampungnya untuk mengikuti pesta rakyat itu.
“Aku memang bekerja di Langkat. Tapi kan status domisiliku masih di Desa Hulu, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang. Tapi bisa-bisanya panitia menolak aku untuk ikut memilih. Bukan cuma aku, tapi itu juga dialami ratusan warga lainnya,” kata penghoby hiking itu.
[caption id="attachment_51115" align="aligncenter" width="955"]
Pilkdes Desa Hulu Pancurbatu 1[/caption]Warda mengatakan, dia dan ratusan warga itu membawa KTP serta KK ke TPS. Namun pihak Panitia tetap menolak para warga, dengan alasan tidak menetap di desa. "Gimana mau menetap? Orang banyak warga cari makannya di luar desa dan daerah lain? Tapi kan kita tidak pindah dari desa ini,” keluhnya.
Padahal, lanjut Warda lagi, secara administrasi dia dan ratusan warga itu masih tercantum di desa tersebut. “Parahnya lagi, saya dan para warga tidak diberikan kepastian. Jadi warga menunggu dari pagi hingga sore hari. Tapi pada akhirnya dengan alasan waktu, ketua panitia menutup TPS jam 17.00 lebih kurang,” kesalnya lagi.
Atas kondisi ini, Warda dan sejumlah warga lainnya menilai, hal itu memang diciptakan demi pemenangan salah satu orang peserta Cakades. “Kami menganggap ada main mata panitia dengan calon incumben. Karena banyak perangkat desa di dalam panitia tersebut,” katanya.
Beginilah suasana Pilkades Desa Hulu Pancurbatu dalam sebuah rekaman video amatir....
[video width="400" height="230" mp4="http://metro-online.co/wp-content/uploads/2016/04/video-warda.mp4"][/video]
Sayang, hingga berita ini dimuat, Ketua Panitia Makmur Ginting dan rekan-rekannya belum bisa dikonfirmasi terkait adanya keluhan warga tersebut.
Untuk sekedar diketahui, pelaksanaan Pilkades di Desa Hulu Pancurbatu diikuti oleh 5 peserta cakades. Mereka masing-masing, Syawaluddin Sefa, Sada Arih Gurusinga, Edison Jaya Ginting, Bagendam Peraturen Sinulingga dan Masta Ulina yang juga menjabat sebagai kades lama.(jhon)
