[caption id="attachment_50711" align="aligncenter" width="640"]
Aksi warga protes proyek tol[/caption]
Sejak Senin (12/4) hingga Minggu (17/4) warga Dusun VIII Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam masih tetap memblokir dump truk pengangkut bahan matrial pembangunan jalan tol.
Hal ini disebabkan hingga kini penyelesaian terhadap jalan yang sudah puluhan tahun digunakan warga yang rencananya akan ditutup akibat pembangunan jalan tol itu hingga kini penyelesaiannya belum terealisasi.
Sejak Senin (12/4) hingga Minggu (17/4) warga Dusun VIII Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam masih tetap memblokir dump truk pengangkut bahan matrial pembangunan jalan tol.
Hal ini disebabkan hingga kini penyelesaian terhadap jalan yang sudah puluhan tahun digunakan warga yang rencananya akan ditutup akibat pembangunan jalan tol itu hingga kini penyelesaiannya belum terealisasi.
Hal ini pun semakin diperparah tidak jadinya pertemuan PT Waskita dengan perwakilan warga pada Kamis (14/4) lalu. Padahal pertemuan ini untuk membicarakan solusi.
Akibatnya, warga pun tetap memblokir jalan dump truk pengangkut bahan mattrial kelokasi penimbunan pembangunan jalan dengan cara memalangkan kayu dan menempelkan poster pada jalan yang akan dilintasi dump truk.
"pihak kontraktor tampaknya hanya mengulur-ngulur waktu saja. Sudah dilakukan pertemuan tapi kontraktor pembangunan jalan tol hanya umbar janji manis saja dengan selalu mengatakan akan memikirkan jalan alternative pengganti jalan yang selama ini telah digunakan warga,” terang D Manalu (71) salah seorang perwakilan warga.
Masih menurut D Manalu, warga tidak mau jika jalan alternative dari arah Perumahan Jati Permai Dusun VII Desa Pagar Jati yang menjadi jalan yang digunakan. Karena sangat jauh berputar jika keluar dari tempat tinggal warga.
Karena selama ini melalui jalan yang akan ditutup itu warga sekitar dapat dengan cepat melakukan aktivitas keluar permukiman seperti mengantar anak sekolah," kalau lewat jalan Perumahan Jati Permai sudah jauh kali berputar," ujarnya.(walsa)
Akibatnya, warga pun tetap memblokir jalan dump truk pengangkut bahan mattrial kelokasi penimbunan pembangunan jalan dengan cara memalangkan kayu dan menempelkan poster pada jalan yang akan dilintasi dump truk.
"pihak kontraktor tampaknya hanya mengulur-ngulur waktu saja. Sudah dilakukan pertemuan tapi kontraktor pembangunan jalan tol hanya umbar janji manis saja dengan selalu mengatakan akan memikirkan jalan alternative pengganti jalan yang selama ini telah digunakan warga,” terang D Manalu (71) salah seorang perwakilan warga.
Masih menurut D Manalu, warga tidak mau jika jalan alternative dari arah Perumahan Jati Permai Dusun VII Desa Pagar Jati yang menjadi jalan yang digunakan. Karena sangat jauh berputar jika keluar dari tempat tinggal warga.
Karena selama ini melalui jalan yang akan ditutup itu warga sekitar dapat dengan cepat melakukan aktivitas keluar permukiman seperti mengantar anak sekolah," kalau lewat jalan Perumahan Jati Permai sudah jauh kali berputar," ujarnya.(walsa)