3 Tewas, 4 Kritis Tersiram Awan Panas Sinabung

Sebarkan:
[caption id="attachment_52680" align="aligncenter" width="1280"]Suasana evakuasi para korban Suasana evakuasi para korban[/caption]

Luncuran awan panas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara kembali menimbulkan korban jiwa pada Sabtu (21/5/2016) pukul 16.48 Wib.

Data sementara berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Karo terdapat 7 orang terkena awan panas. Dimana 3 orang meninggal dunia dan 4 orang luka-luka dalam kondisi kritis. Tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi korban.

Korban telah dibawa ke rumah sakit. Beberapa rumah terbakar akibat terlanda awan panas. Pencarian korban akan dilanjutkan besok pagi dengan memperhatikan kondisi aktivitas erupsi Gunung Sinabung.

[caption id="attachment_52681" align="aligncenter" width="1280"]Api akibat awan panas hasil erupsi Gunung Sinabung, membakar beberapa titik areal Api akibat awan panas hasil erupsi Gunung Sinabung, membakar beberapa titik areal[/caption]

Korban adalah warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat,Kabupaten Karo yang sedang melakukan aktivitas berkebun di ladangnya.

Desa Gamber berada dalam radius 4 km dari puncak kawah Gunung Sinabung. Harusnya daerah ini kosong karena merupakan zona merah yang semua warganya tidak boleh melakukan aktivitas.
Sebagian besar warga Desa Gamber telah mengungsi sejak lama dan rencana akan direlokasi mandiri. Masyarakat Gamber telah diberikan bantuan sewa lahan pertanian dan sewa rumah oleh Pemerintah agar tidak melakukan aktivitas di zona merah.

Namun demikian ada sebagian masyarakat yang tetap nekat melakukan aktivitas pertanian di kebunnya meskipun telah dilarang aparat.

Kepala BNPB, Willem Rampangilei, yang saat ini berapa di Turki memimpin delegasi Republik Indonesia dalam The World Humanitarian Summit, telah menerima laporan kejadian bencana di Gunung Sinabung.

Kepala BNPB telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk segera ke Karo untuk mendampingi BPBD Kabupaten Karo dalam penanganan darurat erupsi Gunung Sinabung.

Dandim Karo sebagai Komandan Tanggap Darurat agar mengkoordinir pencarian dan penyelamatan korban. Lebih memperketat penjagaan dan patroli sehingga zona merah benar-benar tidak ada aktivitas masyarakat di dalamnya.

Aktivitas Gunung Sinabung masih tetap tinggi. Pada Sabtu (21/5/2016) telah terjadi awan panas guguran yang terjadi secara terus menerus pada pukul 14.28, 15.08, 16,39, dan 16.48 Wib.

Awan panas guguran mencapai 4,5 km dimana mencapai Sungai Lao Borus ke arah Barat. Tinggi kolom abu vulkanik mencapai 3.000 meter. Status Awas. Potensi letusan masih tetap tinggi dan dapat terjadi kapan saja.

Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara – timurlaut G. Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Menurut keterangan Nata Nail, Kabid Darurat BPBD Kab Karo, mereka yang tewas itu adalah, Karman Milala 60 tahun , Irwansyah 17 tahun dan Nanin Br Sitepu 50 tahun.

Sedangkan mereka yang kritis dan dirujuk ke RS Efarina Etaham, masing-masing, Ibrahim 51 tahun, Cahaya Tarigan 45 tahun, Cahaya Sembiring 75 tahun, dan Ersada Ginting 55 tahun.

"Saat ini Tim masih berupaya memadamkan api supaya tidak menyebar," akhir Nata Nael pada Metro Online.(hdr/jhon)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar