[caption id="attachment_51622" align="aligncenter" width="720"]
Korban penganiayaan oknum satlantas saat menyambangi polres deliserdang[/caption]
Kasat Lantas Polres Deliserdang AKP Mulizaldi terkesan membela anggotanya saat dikonfirmasi terkait dugaan arogansi anggotanya. Seperti diketahui, Muhammad Arifin (25) warga Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam mengalami bocor kepala dan harus mendapat dua jahitan karena dianiaya oleh oknum Sat Lantas Polres Deliserdang Aiptu SL Naibaho saat melintas di depan Mapolres Deliserdang.
Kasat Lantas Polres Deliserdang AKP Mulizaldi terkesan membela anggotanya saat dikonfirmasi terkait dugaan arogansi anggotanya. Seperti diketahui, Muhammad Arifin (25) warga Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam mengalami bocor kepala dan harus mendapat dua jahitan karena dianiaya oleh oknum Sat Lantas Polres Deliserdang Aiptu SL Naibaho saat melintas di depan Mapolres Deliserdang.
Kepada wartawan AKP Mulizaldi menceritakan kalau kejadian ini terjadi pada pagi hari. Saat itu Naibaho sedang bertugas mengatur lalulintas bersama polisi yang lain.
Menurutnya Airin bukan dipukul dan hal itu tidak disengaja. "Bukan dipukul dan bukan disengaja. Karena dia (Arifin) tidak pakai helm, jadi saat itu distop sama anggota. Tapi saat itu dia terus aja menerabas (menerobos). Mungkin karena dihentikan pakai tangan kemudian kena cincin kepalanya. Ada saksinya juga saat itu dua orang anggota Provost yang sedang di jalan,” ujar Mulizaldi.
Mulizaldi mengaku sudah meminta klarifikasi langsung dari Naibaho. Mendengar pernyataan Naibaho dirinyapun yakin jika anggotanya itu tidak bersalah. "Karena itu (bocor) anggota kita langsung bawa dia ke klinik. Bukan karena kita merasa bersalah, cuma ini karena rasa prikemanusian ajanya. Saya rasa logika juganya yang dibilang dia (Naibaho),” terang Mulizaldi.
Aiptu SL Naibaho sendiri sempat ditemui wartawan di Propam Polres Deliserdang. Namun saat itu Kasi Propam Polres, Ipda K Tarigan membantah Naibaho diperiksa dalam kasus ini. "Tidak ada apa- apa. Saya aja baru tahu dari kalian tentang cerita ini. Kalau Kasat Lantas membenarkan ya tanya Kasat Lantas ajalah,” tegas Tarigan.(walsa)
Menurutnya Airin bukan dipukul dan hal itu tidak disengaja. "Bukan dipukul dan bukan disengaja. Karena dia (Arifin) tidak pakai helm, jadi saat itu distop sama anggota. Tapi saat itu dia terus aja menerabas (menerobos). Mungkin karena dihentikan pakai tangan kemudian kena cincin kepalanya. Ada saksinya juga saat itu dua orang anggota Provost yang sedang di jalan,” ujar Mulizaldi.
Mulizaldi mengaku sudah meminta klarifikasi langsung dari Naibaho. Mendengar pernyataan Naibaho dirinyapun yakin jika anggotanya itu tidak bersalah. "Karena itu (bocor) anggota kita langsung bawa dia ke klinik. Bukan karena kita merasa bersalah, cuma ini karena rasa prikemanusian ajanya. Saya rasa logika juganya yang dibilang dia (Naibaho),” terang Mulizaldi.
Aiptu SL Naibaho sendiri sempat ditemui wartawan di Propam Polres Deliserdang. Namun saat itu Kasi Propam Polres, Ipda K Tarigan membantah Naibaho diperiksa dalam kasus ini. "Tidak ada apa- apa. Saya aja baru tahu dari kalian tentang cerita ini. Kalau Kasat Lantas membenarkan ya tanya Kasat Lantas ajalah,” tegas Tarigan.(walsa)