Bolak-balik Tabrakan, Pihak Kecamatan Sudah Ajukan Pemasangan Palang Pintu Ke Kemenhub

Sebarkan:
Soal Tabrakan Maut Kereta Api di Aras Kabu

[caption id="attachment_53202" align="aligncenter" width="720"]Lokasi kejadian (atas). Jasad kedua pasutri dievakuasi ke rumkit terdekat (bawah) Lokasi kejadian (atas). Jasad kedua pasutri dievakuasi ke rumkit terdekat (bawah)[/caption]

Arfan (54) dan Nining (50) serta Nazwa (5) korban tabrakan maut di perlintasan kereta api tanpa palang pintu Aras Kabu Desa Aras Kabu, Kecamatan Beringin pada Minggu (29/5) ternyata berniat mau ke kolam renang.

Menurut salah seorah pria yang ditemui di RS Patar Asih, sebenarnya Arfan,
Nining dan cucunya Nazwa berniat mau ke kolam renang setelah pulang dari pengajian.

"ebenarnya kami sudah melarang mereka sepulang dari pengajian, tapi mereka tidak mengindahkan. Mereka mau ke kolam renang sehabis pengajian," terang pria yang mengenakan jaket hitam yang mengaku keluarga korban.

Lanjutnya, selama pengajian, para korban sudah bertingkah aneh dan gaya bicaranya juga tidak seperti biasanya. "Saat pengajian sudah ada tanda-tanda, tingkah mereka aneh gaya bicaranya juga tidak seperti biasanya. Seperti mau buang tabiat," jelasnya.
Sementara itu Camat Beringin Khairul Azman Harahap yang ditemui di RS Patar Asih menegaskan, pihaknya sudah mengajukan pemasangan palang pintu di perlintasan kereta api itu. "Sudah diusulkan ke Kementrian Perhubungan pusat agar dipasang palang pintu, tapi sampai saat ini belum dipasang," ujar Khairul.

Menurut Khairul, pihaknya juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan Pemkab Deliserdang dalam hal ini Dinas Perhubungan. "Sudah dilakukan rapat koordinasi dengan Pemkab Deliserdang untuk bersama - sama menjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu itu," terangnya.

Dirinya juga menegaskan, Dishub sudah ada MoU dengan petugas penjaga perlintasan kereta api. "Sudah ada MoU, jika perlintasan kereta api dijaga setiap hari. Kalau masyarakat menjaga sejak jam 8 malam sampai jam 8 pagi," tegas Khairul.

Sebelumnya Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Deliserdang M.P Sagala membenarkan saat kecelakaan terjadi, perlintasan kereta api tidak dijaga petugas.

"Saat kecelakaan terjadi tidak ada petugas yang berjaga di perlintasan kereta api. Setiap hari ada petugas yang menjaga perlintasan kereta api ini," ujar M.P Sagala saat ditemui di lokasi kejadian.

Diungkapkan M.P Sagala, petugas yang seharusnya menjaga perlintasan kereta api ini adalah Jumrik. Namun saat ditanya apa alasan Jumrik tidak bertugas, dirinya tidak bersedia menerangkannya. "Seharusnya yang bertugas itu Jumrik, namun tidak masuk. Kenapa belum masuk belum tau aku," terangnya.

Meskipun begitu dirinya akan melaporkan hal ini kepada pimpinannya. "Ini akan dilaporkan ke pimpinan , nomor pak Kadis tidak aktif. Kalau sanksinya akan dicari tau dulu siapa yang salah. Kalau masalah palang pintu, sudah dibicarakan. Sekarang ini hanya bentuk moral dari Dishub dan pihak kecamatan ," tegas Sagala.(walsa)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar