Memasuki bulan suci Ramadhan, sejumlah harga sembilan bahan pokok (sembako) dan daging sapi mulai mengalami kenaikan. Sabtu (14/5/16).
Seperti di pasar Kebun Lada, Kota Binjai yang berada di jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara, sejumlah harga sembako mulai mengalami kenaikan.
Kenaikan harga yang paling mencolok terjadi pada cabai merah. Dari harga Rp 25.000 perkilogramnya, kini naik menjadi Rp 30.000 perkilogramnya.
Sementara, harga telur ayam, dari Rp 21.000 perkilogram, kini naik menjadi Rp 23.000 perkilogramnya.
Untuk gula pasir, biasanya pedagang menjual dengan harga Rp 13.000 perkilo, kini naik menjadi Rp 16.000 perkilogramnya. Minyak goreng dari Rp 12.000 menjadi Rp 13.000 setiap kilonya.
Selain sembako, harga daging sapi juga mengalami kenaikan harga, dari harga Rp 100.000 perkilo, kini naik menjadi Rp 110.000 hingga Rp 120.000 perkilogramnya.
Salah seorang pedagang sayur mayur dan bumbu dapur, Zanepen mengatakan, menjelang bulan suci Ramadhan, harga sayur mayur dan bumbu dapur terus mengalami kenaikan harga.
Selain itu, minimnya pasokan yang diterima pedagang membuat harga terus merangkak naik.
"Kalau sudah pasokan minim, pasti semuanya mengalami kenaikan harga, sebab permintaan banyak, namun barang tidak ada dan selain itu, para agen juga menaikan harga yang membuat pedagang terpaksa harus menaikan harga juga," jelasnya.
Sementara itu, seorang pedagang daging sapi, Samsul Rizal mengatakan, harga daging sapi dan lembu memang selalu mengalami kenaikan harga saat akan memasuki bulan puasa dan lebaran Idul Fitri.
"Harga memang kerap naik, sebab para peternak hewan menaikan harga, makanya harga dipasaran mengalami kenaikan juga," ujarnya.
Akibat kenaikan harga ini, banyak pembeli yang mengeluhkan tingginya harga sejumlah kebutuhan bahan pokok,
Salah seorang pembeli yang bernama Ema, merasa bingung dengan kenaikan harga sembako.
"Semoga Pemerintah tidak tutup mata, apalagi sekarang menjelang Ramadhan, operasi pasar lah, masa bawang merah sekarang harganya selangit," ungkap Ema.(hendra)
Salah seorang pedagang sayur mayur dan bumbu dapur, Zanepen mengatakan, menjelang bulan suci Ramadhan, harga sayur mayur dan bumbu dapur terus mengalami kenaikan harga.
Selain itu, minimnya pasokan yang diterima pedagang membuat harga terus merangkak naik.
"Kalau sudah pasokan minim, pasti semuanya mengalami kenaikan harga, sebab permintaan banyak, namun barang tidak ada dan selain itu, para agen juga menaikan harga yang membuat pedagang terpaksa harus menaikan harga juga," jelasnya.
Sementara itu, seorang pedagang daging sapi, Samsul Rizal mengatakan, harga daging sapi dan lembu memang selalu mengalami kenaikan harga saat akan memasuki bulan puasa dan lebaran Idul Fitri.
"Harga memang kerap naik, sebab para peternak hewan menaikan harga, makanya harga dipasaran mengalami kenaikan juga," ujarnya.
Akibat kenaikan harga ini, banyak pembeli yang mengeluhkan tingginya harga sejumlah kebutuhan bahan pokok,
Salah seorang pembeli yang bernama Ema, merasa bingung dengan kenaikan harga sembako.
"Semoga Pemerintah tidak tutup mata, apalagi sekarang menjelang Ramadhan, operasi pasar lah, masa bawang merah sekarang harganya selangit," ungkap Ema.(hendra)