[caption id="attachment_52378" align="aligncenter" width="480"]
Indra Silaban menunjukkan kesepakatan warga Desa Pasar Melintang dengan PT Waskita Karya. [/caption]
Meski pun sudah ada kesepakatan antara warga Desa Pasar Melintang dengan PT Waskita Karya, namun jam operasional pembangunan jalan tol di Desa Pasar Melintang termasuk dump truk pengangkut material tetap saja dilanggar.
Akibat pelanggaran PT Waskita Karya itu,
warga terpaksa menghentikan dum truk pengangkut material pembangunan jalan tol yang beroperasi hingga pukul 23.00 Wib. Padahal sesuai perjanjian, jam operasi hanya sampai pukul 22.00 wib.
Meski pun sudah ada kesepakatan antara warga Desa Pasar Melintang dengan PT Waskita Karya, namun jam operasional pembangunan jalan tol di Desa Pasar Melintang termasuk dump truk pengangkut material tetap saja dilanggar.
Akibat pelanggaran PT Waskita Karya itu,
warga terpaksa menghentikan dum truk pengangkut material pembangunan jalan tol yang beroperasi hingga pukul 23.00 Wib. Padahal sesuai perjanjian, jam operasi hanya sampai pukul 22.00 wib.
Dari informasi yang diperoleh pada Selasa (17/5), aksi penghentian dump truk pengangkut material pembangunan jalan tol oleh warga ini terjadi pada Senin (16/5) sekira pukul 23.00 Wib.
Para sopir truk yang tidak tahu adanya perjanjian kesepakatan itu memohon kepada warga agar dizinkan untuk menurunkan bahan matrial tanah timbun dari truk. Tapi warga tidak mau karena selama ini kesepakatan selalu diabaikan oleh PT Waskita selaku pengelola proyek. Karena warga bersikeras, maka sopir dump truk putar arah dump truknya dan pulang.
"Kita tidak mau kesepakatan selalu dilanggar karena dengan beroperasi dump truk ditengah malam mengganggu warga yang sedang beristirahat. Apalagi banyak warga yang memiliki anak kecil dan sekolah yang terganggu akibat suara dentuman dump truk,” terang Indra Silaban salah seorang perwakilan warga.
Lanjut Indra Silaban, jika dump truk masih beroperasi lagi diluar waktu kesepakatan maka warga akan melakukan aksi blokir besar-besaran terhadap seluruh pengangkutan material pembangunan jalan tol ,” kita akan melakukan aksi lebih besar jika kesepakatan antara PT Waskita dengan warga dilanggar oleh perusahaan. Masa tak ada kepedulian terhadap warga sekitar proyek,” kesalnya.
Sementara itu humas PT Waskita Karya M. Pasaribu belum bersedia memberikan keterangan. Berulangkali ponselnya dihubungi namun tidak diangkat begitu juga pesan singkat (SMS) yang dikirim juga tidak dibalas.(DS)
Para sopir truk yang tidak tahu adanya perjanjian kesepakatan itu memohon kepada warga agar dizinkan untuk menurunkan bahan matrial tanah timbun dari truk. Tapi warga tidak mau karena selama ini kesepakatan selalu diabaikan oleh PT Waskita selaku pengelola proyek. Karena warga bersikeras, maka sopir dump truk putar arah dump truknya dan pulang.
"Kita tidak mau kesepakatan selalu dilanggar karena dengan beroperasi dump truk ditengah malam mengganggu warga yang sedang beristirahat. Apalagi banyak warga yang memiliki anak kecil dan sekolah yang terganggu akibat suara dentuman dump truk,” terang Indra Silaban salah seorang perwakilan warga.
Lanjut Indra Silaban, jika dump truk masih beroperasi lagi diluar waktu kesepakatan maka warga akan melakukan aksi blokir besar-besaran terhadap seluruh pengangkutan material pembangunan jalan tol ,” kita akan melakukan aksi lebih besar jika kesepakatan antara PT Waskita dengan warga dilanggar oleh perusahaan. Masa tak ada kepedulian terhadap warga sekitar proyek,” kesalnya.
Sementara itu humas PT Waskita Karya M. Pasaribu belum bersedia memberikan keterangan. Berulangkali ponselnya dihubungi namun tidak diangkat begitu juga pesan singkat (SMS) yang dikirim juga tidak dibalas.(DS)