Makan Banyak Nyawa, Objek Wisata Air Terjun Dua Warna

Sebarkan:
[caption id="attachment_52290" align="aligncenter" width="290"]Lokasi air terjun dwi warna sebelum peristiwa Lokasi air terjun dwi warna sebelum peristiwa[/caption]

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang akan menututp sementara objek wisata Air Terjun Dua Warna yang terletak di Desa Ujung Deleng Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang. Penutupan ini merupakan dampak bencana banjir bandang yang terjadi kawasan wisata tersebut yang mengakibatkan belasan orang meninggal dan korban lainnya belum ditemukan.

Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Deliserdang Faisal Arif Nasution pada Senin (16/5). Menurut Faisal meskipun letak Air Terjun Dua Warna ada di Kabupaten Deliserdang namun Pemkab Delisedang tidak ada mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Air Terjun Dua Warna ada dibawah naungan Balai Konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) dibawah koordinasi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.

"Pemkab Deliserdang tidak ada mendapatkan PAD dari obej wisata Air Terjun Dua Warna, hanya ada jasa pemandu wisata yang dikelola oleh masyarakat,” jelasnya.
Menurut Faisal jika pihaknya akan melakukan penutupan objek wisata Air Terjun Dua Warna, dimana penutupan ini akan dilakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Penutupan ini dimaksudkan unutk melakukan evaluasi terkait keamanan seperi jalur evakuasi.

"Kita sudah mengambil alih untuk menutup sementara, sejak kejadian bencana banjir bandang sampai batas waktu yang belum ditentukan. Kita akan mengevaluasi apakah kawasan ini masih layak dijadikan objek wisata baik dari segi keamanan seperti jalur evakuasi,” ujar Faisla.

Lanjut Faisal jika pihaknya akan memanggil Balai Konservasi Taman Hutan Raya (Tahura), masyakat dan pihak terkait. "Kita akan memanggil Balai Konservasi Taman Hutan Raya (Tahura), masyakat dan pihak terkait,” tegasnya.

Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Deliserdang Haris Binar Ginting menerangkan jika hingga sekira pukul 19.00 Wib sudah 16 jenasah ditemukan dimana 14 jenasah sudah dievakuasi ke RS Bahayangara, Medan sementara 2 jenasah lainnya masih dalam perjalanan dari lokasi ke posko.

"Sebelumnya ada 22 korban yang hilang, 1 ditemukan selamat dan 16 korban ditemukan dalam kondisi meninggal. Sebanyak 14 jenasah sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara sementara dua jenasah lainnya masih dalam dalam perjalanan menuju posko,” terangnya.

Lanjut Haris Binar Ginting jika pencarain 5 korban lainnya masih terus dilakukan dengan bantuan penerangan lampu. "Pencarian akan terus dilakukan sampai pukul 10 malam dengan menggunakan lampu penerangan. Jika sampai jam 10 malam belum ditemukan maka pencarian akan dilanjutkan besok pagi,” tegas Haris. (walsa)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar