Memperingati May Day 2016, ribuan buruh yang tergabung dari berbagai organisasi melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Jalan Gatot Subroto, Medan, Minggu (1/5/2016).
Adapun yang melakukan aksi unjuk rasa berasal dari berbagai organisasi buruh dan aktivis mahasiswa. Sehingga, arus lalu lintas di kawasan Bundaran Majesty macet total.
Tidak hanya berorasi, ribuan buruh juga menyanyikan lagu-lagu perjuangan untuk melawan kapitalis. Bahkan, para buruh juga bergabung dengan wartawan yang tergabung di AJI Medan.
Dalam orasinya, para buruh meminta perusahaan memberikan upah yang layak serta memenuhi kesejahteraan buruh yang masih tereksploitasi oleh perusahaan.
Selain itu, terlihat juga mahasiswa Universitas Nommensen Medan bergabung dengan buruh melakukan aksi unjuk rasa. Mereka bersama buruh yang tergabung di Front Perjuangan Rakyat Sumatera Utara, secara bersama berteriak lawan kapitalis monopoli internasional.
"Masih bercokol dominasi dari tiga musuh rakyat. Telah menjadi sumber malapetaka yang menyengsarakan kehidupan kelas buruh," ujar seorang demonstran saat berorasi.
Selain itu, kaum tani dan rakyat tertindas. Bahkan, berbagai kebijakan yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo melayani kepentingan kapitalis dan monopoli Internasional.
"Dalam momentum May Day ini harus dimaknai dengan melawan kebijakan yang merugikan kelas buruh, kaum tani dan rakyat tertindas," katanya
Menurut pantauan, terlihat puluhan Polisi Wanita juga turut mengamankan aksi buruh yang aman. Meskipun kemacetan mengular namun situasi di Bundaran Majestic kondusif.(snd)
Selain itu, terlihat juga mahasiswa Universitas Nommensen Medan bergabung dengan buruh melakukan aksi unjuk rasa. Mereka bersama buruh yang tergabung di Front Perjuangan Rakyat Sumatera Utara, secara bersama berteriak lawan kapitalis monopoli internasional.
"Masih bercokol dominasi dari tiga musuh rakyat. Telah menjadi sumber malapetaka yang menyengsarakan kehidupan kelas buruh," ujar seorang demonstran saat berorasi.
Selain itu, kaum tani dan rakyat tertindas. Bahkan, berbagai kebijakan yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo melayani kepentingan kapitalis dan monopoli Internasional.
"Dalam momentum May Day ini harus dimaknai dengan melawan kebijakan yang merugikan kelas buruh, kaum tani dan rakyat tertindas," katanya
Menurut pantauan, terlihat puluhan Polisi Wanita juga turut mengamankan aksi buruh yang aman. Meskipun kemacetan mengular namun situasi di Bundaran Majestic kondusif.(snd)