[caption id="attachment_52594" align="aligncenter" width="720"]
Suasana riuh di lokasi kejadian[/caption]
Pihak PT Waskita Karya kembali melanggar kesepakatan dengan warga Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam terkait jam operasional pembangunan jalan tol. Lalu pada Senin (16/5) sekira pukul 23.00 Wib lalu warga menghadang dump truk. Namun hal ini mengundang reaksi ancaman bunuh oleh seorang oknum TNI.
Meskipun warga sudah melakukan penghadangan, namun pihak PT Waskita Karya kembali melanggar kesepakatan jam operasional pada Kamis (19/6) malam.
Hal ini dipacu tetap beroperasinya truk pengangkut material cor pembangunan jalan tol hingga pukul 23.30 Wib.
Namun saat warga sedang menghadang 5 ruk yang membawa material cor yang melintas di Dusun IV , Desa Pasar Melintang Kecamatan Lubuk Pakam, salah seorang oknum TNI AD Serda NS yang betugas sebagai Babinsa di Desa Pasar Melintang mendatangi warga yang sedang menghadang truk.
Serda NS yang mengenakan pakaian preman itu pun menunjukkan sikap arogannya dan mengancam akan membunuh warga jika menghadang truk yang sudah melanggar kesepakatan operasional ini.
Tidak hanya mengancam akan membunuh warga yang menghadang, Serda NS bahkan mengancam akan membunuh oknum polisi DN yang mengaku bertugas di Polres Bandung, Jawa Barat yang sedang cuti untuk menjenguk orangtuanya yang sedang sakit.
Pihak PT Waskita Karya kembali melanggar kesepakatan dengan warga Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam terkait jam operasional pembangunan jalan tol. Lalu pada Senin (16/5) sekira pukul 23.00 Wib lalu warga menghadang dump truk. Namun hal ini mengundang reaksi ancaman bunuh oleh seorang oknum TNI.
Meskipun warga sudah melakukan penghadangan, namun pihak PT Waskita Karya kembali melanggar kesepakatan jam operasional pada Kamis (19/6) malam.
Hal ini dipacu tetap beroperasinya truk pengangkut material cor pembangunan jalan tol hingga pukul 23.30 Wib.
Namun saat warga sedang menghadang 5 ruk yang membawa material cor yang melintas di Dusun IV , Desa Pasar Melintang Kecamatan Lubuk Pakam, salah seorang oknum TNI AD Serda NS yang betugas sebagai Babinsa di Desa Pasar Melintang mendatangi warga yang sedang menghadang truk.
Serda NS yang mengenakan pakaian preman itu pun menunjukkan sikap arogannya dan mengancam akan membunuh warga jika menghadang truk yang sudah melanggar kesepakatan operasional ini.
Tidak hanya mengancam akan membunuh warga yang menghadang, Serda NS bahkan mengancam akan membunuh oknum polisi DN yang mengaku bertugas di Polres Bandung, Jawa Barat yang sedang cuti untuk menjenguk orangtuanya yang sedang sakit.
Dipicu aksi arogan Serda NS ini, warga pun terpicu emosinya. Melihat warga yang sudah yang sudah mulai terpancing emosinya, Serda NS kabur meninggalkan lokasi sementara itu oknum Polisi DN memilih melapor ke Koramil -06 Lubuk Pakam untuk mendatangi saudaranya.
Oknum Polisi DN yang ditemui dilokasi menjelaskan jika dirinya diancam akan dibunuh oleh Serda NS. "Aku memang tidak memakai seragam, tapi aku sudah ngaku kalau aku Polisi. Dia mengancam akan membunuh aku jika tetap disini,” jelasnya di hadapan warga.
Dirinya pun mengaku sudah mengadukan hal ini kepada yang anggota TNI AD yang bertugas di Koramil – 06 Lubuk Pakam. "Setelah aku pakai seragam, aku datang ke Koramil Lubuk Pakam melaporkan hal ini ke abangku yang bertugas di Koramil Lubuk Pakam,” ujarnya.
Mendapatkan informasi jika ada truk pengangkut material cor pembangunan jalan tol dihadang warga, Erwin pengawas teknis PT Waskita Karya pun mendatangi lokasi.
Di hadapan warga dirinya pun mengaku bersalah telah melanggar kesepakatan jam operasional. Namun Erwin berdalih jika hal ini disebabkan ada masalah diperjalanan , dirinya pun sudah melaporkan hal itu kepada atasannya.
"Tadi ada masalah dijalan, aku sudah melaporkan hal ini ke atasanku. Aku tau kalau ini sudah lewat jam batas operasional , tapi kalau cor ini tidak diantar akan membeku. Disana ada juga konsultan nanti kami bisa kena tegur,” ujarnya.
Dirinya pun meminta agar warga mengizinkan truk pengangkut materal cor ini masuk ke lokasi proyek pembangunan jalan tol.
"Tolonglah kali ini aja, nanti cor ini bisa membeku. Besok saya akan memanggil oknum TNI yang mengancam warga tersebut,” janjinya.
Mendengarkan penjelasan Erwin ini , warga pun mengizinkan truk melintas dan meminta Erwin agar membuat surat pernyataan bersalah telah melanggar kesepakatan jam operasional yang ditandatangani diatas materai. (walsa)
Oknum Polisi DN yang ditemui dilokasi menjelaskan jika dirinya diancam akan dibunuh oleh Serda NS. "Aku memang tidak memakai seragam, tapi aku sudah ngaku kalau aku Polisi. Dia mengancam akan membunuh aku jika tetap disini,” jelasnya di hadapan warga.
Dirinya pun mengaku sudah mengadukan hal ini kepada yang anggota TNI AD yang bertugas di Koramil – 06 Lubuk Pakam. "Setelah aku pakai seragam, aku datang ke Koramil Lubuk Pakam melaporkan hal ini ke abangku yang bertugas di Koramil Lubuk Pakam,” ujarnya.
Mendapatkan informasi jika ada truk pengangkut material cor pembangunan jalan tol dihadang warga, Erwin pengawas teknis PT Waskita Karya pun mendatangi lokasi.
Di hadapan warga dirinya pun mengaku bersalah telah melanggar kesepakatan jam operasional. Namun Erwin berdalih jika hal ini disebabkan ada masalah diperjalanan , dirinya pun sudah melaporkan hal itu kepada atasannya.
"Tadi ada masalah dijalan, aku sudah melaporkan hal ini ke atasanku. Aku tau kalau ini sudah lewat jam batas operasional , tapi kalau cor ini tidak diantar akan membeku. Disana ada juga konsultan nanti kami bisa kena tegur,” ujarnya.
Dirinya pun meminta agar warga mengizinkan truk pengangkut materal cor ini masuk ke lokasi proyek pembangunan jalan tol.
"Tolonglah kali ini aja, nanti cor ini bisa membeku. Besok saya akan memanggil oknum TNI yang mengancam warga tersebut,” janjinya.
Mendengarkan penjelasan Erwin ini , warga pun mengizinkan truk melintas dan meminta Erwin agar membuat surat pernyataan bersalah telah melanggar kesepakatan jam operasional yang ditandatangani diatas materai. (walsa)