Ormas Islam Demo Wakapolsek Tj Morawa

Sebarkan:
[caption id="attachment_53066" align="aligncenter" width="1280"]Ratusan warga saat demo di Mapolsek Tanjung Morawa Ratusan warga saat demo di Mapolsek Tanjung Morawa[/caption]

Ratusan warga yang tergabung dalam beberapa Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam melakukan akis demo di Mapolsek Tanjung Morawa pada Jumat (27/5).

Aksi demo ini lantaran perkataan Wakapolsek Tanjung Morawa, Iptu H Marpaung dianggap tidak layak kepada para ustad.

Ketua Muhammadiyah Deliserdang, Ibnu Hajar menceritakan, sikap arogan Wakapolsek ditunjukkan pada Rabu, (25/5) malam lalu.

Saat itu beberapa ustad datang ke Polsek Tanjung Morawa untuk membuat laporan karena adanya ulah seseorang yang membuang tinja di sekitaran masjid Desa Dagang Klambir.

"Pada malam itu sebagian kawan ada yang lewat dari pintu samping. Tapi dengan arogannya Wakapolsek bilang woi gerombolan apanya kalian masuk masuk kemari. Ada gak etika kalian disini, ada gak otak kalian disini? Ini bukan jalan, ini ditutup,” ucap Ibnu Hajar menirukan suara yang diucapkan oleh Iptu H Marpaung.
Menurutnya tidak sepantasnya seorang pejabat kepolisian bersikap arogan seperti itu. Dalam persoalan ini Wakapolsek dianggap berlebihan dan menjadi membuat masalah baru.

Menurutnya mereka datang ke Polsek untuk menyelesaikan masalah, bukan untuk yang lain. "Tidak pantas apa yang diucapkan Wakapolsek itu, apalagi yang datang ustad-ustad. Kita tanya sama Kapolsek tidak ada masalahnya kalau lewat situ, yang tidak boleh kalau kendaraan. Kita datangkan untuk menyelesaikan masalah saat itu, mana yang besar kita kecilkan. Apa yang tidak bisa diselesaikan kalau kita musyawarahkan? Kalau masalah yang di masjid itu udah selesai kemarin di Polres,” ujar Ibnu Hajar.

Saat itu massa juga membawa spanduk besar yang betuliskan “Copot Wakapolsek Tanjung Morawa”.

Sayang, Iptu H Marpaung sendiri tidak berani menunjukkan diri saat aksi berlangsung.

Kapolsek Tanjung Morawa, AKP Sulistyono membantah kalau Iptu H Marpaung sembunyi. Menurutnya sengaja kalau saat itu H Marpaung berada di dalam ruangannya sendiri.

"Bukan sembunyi, memang ada dia di dalam ruangannya. Terkait hal ini saya laporkanlah ke pimpinan saya, biar Kapolreslah nanti yang menilai bagaimana. Waka itu hanya menegur saja. Dibilang woi jangan lewat situ. Tergantung yang mendengarnya ini. Saya saat itu gak tau karena berada di depan. Selama ini memang saya yang melarang orang lewat samping, semua harus dari depan karena biar tau kita pengawasannya,” ujar Sulistyono.

Setelah melakukan aksi unjuk rasa di Mapolsek Tanjung Morawa, ratusan warga ini pun bergerak ke kantor PLN Ranting Tanjung Morawa. Disini mereka mendesak agar tidak ada pemadaman listrik di saat bulan suci ramadhan nanti. Hal ini dilakukan karena saat saat ini sering terjadi pemadaman listrik. (Walsa)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar