Pasca terbakarnya pasar Tavip Kota Binjai pada, Minggu (8/5/16) kemarin, ribuan pedagang yang menjadi korban kebakaran mendatangi kantor Dinas Pendapatan Kota Binjai jalan Jambi, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, Rabu (11/5/16).
Ribuan pedagang ini mendatangan Kantor Dinas Pendatapan Kota Binjai karen tidak ada kejelasan dari Pemerintah Kota Binjai terkait nasib ribuan pedagang yang menjadi korban kebakaran.
Menurut salah seorang pedagang, Arta mengatakan, seluruh pedagang meminta agar segera diberikan relokasi untuk mereka berjualan.
"Kami minta agar segera diberikan lapak, agar kami bisa kembali berdagang, karena hanya itu mata pencarian kami," jelasnya saat mendatangi Kantor Dinas Pendapatan.
Dikatakannya, untuk saat ini, belum ada kejelasan tentang nasib seluruh pedagang yang menjadi korban kebakaran, akibatnya, kami tidak bisa bekerja dan tak ada penghasilan untuk membiayai hidup sehari-hari.
"Jadi pengangguran kami gara-gara ini, bagaimana kami mau berjualan, sementara lapak kami sudah terbakar, bahkan kami mengalami kerugian ratusan juta," ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan R. Naibaho, seorang padagang cabai dan bawang yang menjadi korban kebakaran, dirinya mengatakan, sejak terjadinya kebakaran hingga sekarang, tak ada perhatian dari Pemko Binjai untuk memberikan relokasi kepada ribuan pedagang.
"Hancur pemerintahan Kota Binjai ini, sampai sekarang kami terbengkalai, mau mencari nafkah pun susah, tak ada lagi penghasilan kami," cetusnya berharap agar pemerintah segera melakukan pembangunan pasar darurat untuk para pedagang yang menjadi korban kebakaran.
Ribuan pedagang berharap agar Pemerintah Kota Binjai tanggap dan segera memberikan lapak bagi pedagang yang menjadi korban kebakaran agar seluruh pedagang dapat kembali berjualan.(hendra)
Dikatakannya, untuk saat ini, belum ada kejelasan tentang nasib seluruh pedagang yang menjadi korban kebakaran, akibatnya, kami tidak bisa bekerja dan tak ada penghasilan untuk membiayai hidup sehari-hari.
"Jadi pengangguran kami gara-gara ini, bagaimana kami mau berjualan, sementara lapak kami sudah terbakar, bahkan kami mengalami kerugian ratusan juta," ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan R. Naibaho, seorang padagang cabai dan bawang yang menjadi korban kebakaran, dirinya mengatakan, sejak terjadinya kebakaran hingga sekarang, tak ada perhatian dari Pemko Binjai untuk memberikan relokasi kepada ribuan pedagang.
"Hancur pemerintahan Kota Binjai ini, sampai sekarang kami terbengkalai, mau mencari nafkah pun susah, tak ada lagi penghasilan kami," cetusnya berharap agar pemerintah segera melakukan pembangunan pasar darurat untuk para pedagang yang menjadi korban kebakaran.
Ribuan pedagang berharap agar Pemerintah Kota Binjai tanggap dan segera memberikan lapak bagi pedagang yang menjadi korban kebakaran agar seluruh pedagang dapat kembali berjualan.(hendra)