Pasien Kecewa Pelayanan RS Patar Asih

Sebarkan:
Samen Sinaga Sembuh Setelah Dirawat di Elisabet

[caption id="attachment_53151" align="aligncenter" width="720"]Salmen Sinaga mengalami luka di tangannya. Salmen Sinaga mengalami luka di tangannya.[/caption]

Karena luka di lengan kirinya tak kunjung sembuh pasca ditangani oleh dokter Rumah Sakit (RS) Patar Asih, pihak keluarga membawa Samen Sinaga (74) ke RS Elisabet di Medan pada Rabu (11/5) lalu dan mulai membaik. Ada yang salah dengan RS Patar Asih? Berikut penelusuran wartawan.

Menurut Edward Sinaga (45) anak Samen, sejak berobat jalan di RS Elisabet kondisi bapaknya kian membaik. Bahkan kini bapaknya sudah bisa melakukan aktivitas seperti semula.
"Sudah lima kali kami bawa bapak ku berobat jalan ke RS Elisabet. Menurut keterangan dokter di sana, luka di lengan bapak ku akibat penanganan infus yang kurang sempurna sehingga terjadi penyebaran infeksi, ditambah kadar gula bapak ku yang tinggi sehingga penyebaran infeksi cepat sekali,” sebutnya.

Secara terpisah, Juru bicara rumah sakit RS Patar Asih dr Boy Simarmata mengungkapkan, kejadian ini bisa terjadi karena Samen ada mengalami penyakit gula.

Disebutkannya, selain sakit perut, saat masuk pertama kali pasien juga mengalami sakit kepala dan demam. Ketika itu diketahui juga kadar gulanya juga tinggi karena sampai 500.

"Pasien itu lasak kali makanya infusnya lepas. Kata pasien kepada perawat dia ada masalah keluarga makanya begitu. Terus dia juga gak minum obat yang dikasih sama rumah sakit. Malah makan obat warung. Sempat dibawa ke ruang bedah memang, tapi tangannya itu bukan di bedah, hanya dibersihkan saja. Tindakan operatif namanya. Kata dokter jaga kena sesuatu itu makanya tangannya bisa begitu,” jawabnya.

Terpisah Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Deli Serdang Dr Ruslan Mansur jika pembersihan luka yang dilakukan dokter yang menangani pasien sudah benar. Karena kalau tidak dibersihkan bisa jadi lengan pasien diamputasi untuk mencegah penyebaran infeksi.

Menurutnya, jika pasien terindikasi penyakit gula maka tidak boleh ada luka karena kalau ada luka akan sangat berbahaya karena bisa menyebabkan penyebaran infeksi. “Tangan bengkak karena terindikasi pasien mengidap penyakit gula. Kalau penyakit gula itu, digigit nyamuk pun tidak bisa. Penanganan pasien yang dilakukan RS Patar Asih sudah sesuai standar operasional,” sebutnya. (Walsa)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar