Pencarian Dilakukan Hingga Jam 10 Malam Ini

Sebarkan:
FB_IMG_1463484953565

Hingga kini tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap lima korban banjir bandang di Air Terjun Dua Warna di Kecamatan Sibolangit. Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Deliserdang Haris Binar Ginting pada Selasa (17/5) sore menjelaskan, jenasah korban yang ditemukan baru 16 jenasah.

"Yang ditemukan masih 16 jenasah, memang ada tanda-tanda penemuan jenasah seperti potongan kain namun belum dapat dipastikan,” terangnya.

Menurutnya, pencarian akan dilakukan hingga pukul 22.00 Wib menggunakan peralatan sederhana seperti tali dan ban.

Ditanya berapa anggaran yang disediakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang untuk pencaraian para korban, Haris belum dapat memastikannya.

FB_IMG_1463484968637

"Pencarian akan dilakukan sampai jam 10 malam, Pemkab Deliserdang ada menyediakan anggaran tapi belum bisa ditafsirkan,” ujarnya.

Lanjutnya, sampai saat ini dirinya baru mendapatkan informasi, baru satu warga Deliserdang yang menjadi korban bencana banjir bandang. Yaitu Pri Armanda Gurusinga (18) yang merupakan lulusan SMA Negri 1 Sibolangit yang diterima di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU).
"Baru satu warga Deliserdang yaitu Pri Armanda Gurusinga yang merupakan siswa teladan dan pencinta alam, dia meruakan pemandu wisata. Untuk bantuan dari Pemkab Deliserdang pasti ada,” jelasnya.

Dirinya pun memastikan, biaya ambulans yang digunakan untuk mengantar jenasah hingga ke rumah duka gratis. "untuk ambulans grastis sesuai intruksi pak Bupati diantar sampai kerumah duka. Untuk ambulans disediakan dari Pemkab Deliserdang, Pukesmas, PMI, pihak Provinsi Sumatera Utara dan relawan,” jelas Haris.

Sementara itu Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deliserdang Darwin Surbakti menegaskan, pencarian korban masih difokuskan di sekitar lokasi hingga 3 Km ke bawah.

"Pencarian masih difokuskan disekitar 3 Km dari lokasi, pencarian terkendala medan yang ekstrim dan sulit dicapai. Perjalanan dua jam menuju lokasi, untuk mengevakuasi juga terhalang tebing yang curam," ujar Darwin.

Lanjut Darwin, pencarian hanya menggunakan peralatan sederhana disebabkan alat - alat berat tidak bisa diturunkan ke lokasi. "Lokasi ada di kawasan hutan lindung, sehingga alat - alat berat tidak bisa diturunkan, pencarian hanya dilakukan menggunakan peralatan sederhana. Cuaca mendukung untuk melakukan pencarian," jelas Darwin.

Bahkan akibat sulitnya medan yang ditempuh untuk melakukan pencarian para korban, tim gabungan yang melakukan pencarian dibagi tiga regu dan dilakukan rotasi. "Pencarian korban banjir bandang melibatkan 350 personil terdiri dari TNI/Polri, petugas BPBD, tim Tagana, Basarnas dan masyarakat," terang Darwin.

Menurut Darwin akibat sulitnya medan lokasi pencarian korban banjir bandang dan jauhnya jarak yang ditempuh sehingga tim gabungan dibagi menjadi tiga regu.

"Tim gabungan dibagi menjadi tiga regu, setiap 6 jam dilakukan rotasi regu," kata Darwin.

Lanjut Darwin, seluruh jenasah korban yang ditemukan dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk proses identifikasi. "Seluruh jenasah korban yang sudah ditemukan dibawa ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi. Pencarian dilanjutkan jam 8 tadi pagi," jelas Darwin. (walsa)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar