Perlintasan Rel Maut Itu Tidak Dijaga Petugas

Sebarkan:
Soal Kereta Api Tabrak Mobil Jeep



Saat terjadi tabrakan maut antara kereta api penumpang Sri Bilah tujuan Rantau Parapat - Medan dengan mobil jeep Suzuki Jimmy BK 1723 EP, ternyata perlintasan rel Aras Kabu, Desa Aras Kabu, Kecamatan Beringin itu tidak dijaga petugas sebagaimana mestinya.

Hal ini diungkapkan Pairin (60) yang rumahnya ada di sekitar perlintasan kereta api, tak lama setelah kecelakaan maut suami istri Arfan (54) serta Nining (50), dan membuat kritis cucu mereka, Nazwa (5).

"Saat kejadia perlintasan kereta apai tidak dijaga petugas. Biasanya ada petugas yang berjaga," ujar Pairin.

Menurut Pairin, kecelakaan sudah sering terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu ini. "Sudah sering terjadi kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu ini. Warga sangat mengharapkan agar palang pintu segera dipasang," harapnya.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Deliserdang M.P Sagala membenarkan perlintasan kereta api tidak dijaga petugas saat kecelakaan terjadi.

"Saat kecelakaan terjadi tidak ada petugas yang berjaga di perlintasan kereta api. Padagal biasanya, setiap hari ada petugas yang menjaga perlintasan kereta api ini," ujar M.P Sagala saat ditemui di lokasi kejadian.

Diungkapkan M.P Sagala, petugas yang seharusnya menjaga perlintasan kereta api ini adalah Jumrik.

Namun saat ditanya apa alasan Jumrik tidak bertugas, MP Sagala mengaku tidak tahu.

Meskipun begitu dirinya akan melaporkan hal ini kepada pimpinannya. "Ini akan dilaporkan ke pimpinan. Nomor pak Kadis tidak aktif. Kalau sanksinya akan dicari tau dulu siapa yang salah. Kalau masalah palang pintu, sudah dibicarakan. Sekarang ini hanya bentuk moral dari Dishub dan pihak kecamatan," tegas Sagala.(walsa)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar