Pelaksana Tugas (plt) Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi, menggelar pertemuan Silaturahmi dengan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sumatera Utara dan Tim Pelestarian Budaya Provinsi Sumatera Utara di Grand Serela Hotel & Convention Medan, Selasa (3/5/2016).
Dalam pertemuan tersebut, Tengku Erry mengajak para pengurus dan anggota FKUB tetap bersatu dan bersinergi dengan pemerintah serta aparat, mendukung terciptanya situasi kondusif di Sumut.
Menurut Erry, dengan cepatnya penyampaian informasi terkait perkembangan informasi teknologi perlu diwaspadai dan diantisipasi. Riak-riak kejadian semisal bentrok antar organisasi kepemudaan yang terjadi beberapa waktu lalu rawan berkembang menjadi kerusuhan karena berkembang secara cepat informasi di masyarakat dengan dukungan teknologi informasi.
“Kita perlu melakukan langkah antisipatif dan membuat kebijakan-kebijakan terhadap riak-riak seperti misalnya bentrok antar Ras dan suku serta golongan bahkan antar Organisasi Kepemudaan baru-baru ini di daerah ini dan masalah-masalah lain yang begitu cepat berkembang dengan dukungan Informasi Tekhnologi Informasi,” katanya.
Lanjut Erry, anggaran berupa hibah yang sekarang melekat di Kantor Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Pelindung Masyarakat (Kesbangpolinmas) Sumatera Utara agar dapat terkontrol dan tanggung jawab lebih baik.
Pada Acara yang direncanakan di Kantor Badan Kesbangpolinmas Sumut, karena lampu mengalami gangguan maka tempat acara dipindahkan ke Grand Serela Hotel & Convention ini, dihadiri para Ketua dan Pengurus Forum lainnya masing-masing, antara lain Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sumatera Utara dengan Ketua nya DR H Maratua Simanjuntak.
Maratua mengatakan, bahwa walaupun alokasi anggaran FKUB minim, namun pihaknya tetap menjalankan tugas sebagaimana biasanya dan tetap mengadakan rapat setiap hari Rabu. Beberapa tugas yang dilaksanakan FKUB diantaranya kunjungan ke gereja di Kota Binjai karena masyarakat keberatan mendirikan gereja dengan alasan tidak memiliki IMB dan juga mesjid di Sarulla Tapanuli Utara dengan keluhan hal yang sama.
Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Provinsi Sumatera Utara (FPK Provsu), Drs H Afifuddin Lubis MM, mengatakan walaupun anggaran jibah prihatin namun pihaknya tetap melaksanakan tugas sebagaimana biasanya, namun menegaskan bahwa semangat kebangsaan mulai berkurang.(snd)
Dalam pertemuan tersebut, Tengku Erry mengajak para pengurus dan anggota FKUB tetap bersatu dan bersinergi dengan pemerintah serta aparat, mendukung terciptanya situasi kondusif di Sumut.
Menurut Erry, dengan cepatnya penyampaian informasi terkait perkembangan informasi teknologi perlu diwaspadai dan diantisipasi. Riak-riak kejadian semisal bentrok antar organisasi kepemudaan yang terjadi beberapa waktu lalu rawan berkembang menjadi kerusuhan karena berkembang secara cepat informasi di masyarakat dengan dukungan teknologi informasi.
“Kita perlu melakukan langkah antisipatif dan membuat kebijakan-kebijakan terhadap riak-riak seperti misalnya bentrok antar Ras dan suku serta golongan bahkan antar Organisasi Kepemudaan baru-baru ini di daerah ini dan masalah-masalah lain yang begitu cepat berkembang dengan dukungan Informasi Tekhnologi Informasi,” katanya.
Lanjut Erry, anggaran berupa hibah yang sekarang melekat di Kantor Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Pelindung Masyarakat (Kesbangpolinmas) Sumatera Utara agar dapat terkontrol dan tanggung jawab lebih baik.
Pada Acara yang direncanakan di Kantor Badan Kesbangpolinmas Sumut, karena lampu mengalami gangguan maka tempat acara dipindahkan ke Grand Serela Hotel & Convention ini, dihadiri para Ketua dan Pengurus Forum lainnya masing-masing, antara lain Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sumatera Utara dengan Ketua nya DR H Maratua Simanjuntak.
Maratua mengatakan, bahwa walaupun alokasi anggaran FKUB minim, namun pihaknya tetap menjalankan tugas sebagaimana biasanya dan tetap mengadakan rapat setiap hari Rabu. Beberapa tugas yang dilaksanakan FKUB diantaranya kunjungan ke gereja di Kota Binjai karena masyarakat keberatan mendirikan gereja dengan alasan tidak memiliki IMB dan juga mesjid di Sarulla Tapanuli Utara dengan keluhan hal yang sama.
Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Provinsi Sumatera Utara (FPK Provsu), Drs H Afifuddin Lubis MM, mengatakan walaupun anggaran jibah prihatin namun pihaknya tetap melaksanakan tugas sebagaimana biasanya, namun menegaskan bahwa semangat kebangsaan mulai berkurang.(snd)
