Polda Sumut Akan Tindak Pelaku BBM 'Kencing'

Sebarkan:
[caption id="attachment_51762" align="aligncenter" width="718"]Gudang siong alias tempat truk bbm kencing di Kota Bangun ini tak kunjung berhenti  beroperasi meski sudah beberapa kali digerebek Gudang siong alias tempat truk bbm kencing di Kota Bangun ini tak kunjung berhenti beroperasi meski sudah beberapa kali digerebek[/caption]

Praktik penyelewengan atau 'kencing' Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di kawasan Pelabuhan Belawan dan sekitar Medab bagian Utara kini menjadi prioritas utama Kapolda Sumut, Irjen Pol Raden Budi Winarso.

Kapoldasu mengatakan kejahatan itu sangat merugikan pemerintah dan berbagai kalangan terutama masyarakat yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi.

"Praktik BBM 'kencing' itu sekarang menjadi perhatian kita. Kita akan selidiki para mafia pelaku BBM 'kencing' itu," tegas Kapolda Sumut, Irjen Pol Raden Budi Winarso melalui Kasubbid Penmas, AKBP MP Nainggolan kepada wartawan, Selasa (3/5/2016).
Menurut Nainggolan, untuk menindak dan memberantas kejahatan BBM 'kencing' tersebut, pihak kepolisian tidak harus berdasarkan laporan, melainkan bisa langsung bertindak dengan melakukan tangkap tangan para pelakunya.

Selain pelaku penyelewengan BBM secara langsung, kepolisian juga akan menindak para pembelinya atau penadah yang biasanya kerap menyediakan gudang penampungan. Kepolisian akan menindak seluruh mafia BBM di kawasan Pelabuhan Belawan.

"Kejahatan itu tindak pidana murni, jadi pelakunya bisa langsung ditangkap tanpa adanya laporan," ujar Nainggolan.

Lanjut Nainggolan, untuk penindakan pelaku BBM 'kencing' tersebut, masyarakat juga dapat membantu dengan melaporkan kepada petugas Tim Pemburu Preman. Sebab, para pelaku di lapangan lebih terindikasi sebagai preman, yang aktivitas kesehariannya kerap meresahkan masyarakat. Dalam aksinya, para pelaku selalu menghentikan secara paksa truk tangki pengangkut BBM.

"Tim Pemburu Preman juga bisa dilibatkan dalam penindakan BBM 'kencing' ini. Pelakunya terindikasi sebagai preman. Jadi, masyarakat boleh juga melapor kepada petugas Tim Pemburu Preman. Kalau ada oknum aparat yang terlibat, pasti kita tindak," tegas Nainggolan.

Informasi dilapangan menyebutkan, di kawasan Pelabuhan Belawan banyak terdapat gudang-gudang yang dijadikan sebagai usaha atau lokasi penampungan BBM 'kencing'.

Praktik penyelewengan BBM itu bisa berlangsung aman, disebut-sebut karena dibekingi oknum aparat. Mereka sering memaksa supir truk tangki agar berhenti dan turun untuk 'kencing' muatannya di gudang yang sudah ditentukan.(snd)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar