Proyek Tol Ini Dihentikan Warga, Bila PT Waskita...

Sebarkan:
[caption id="attachment_52072" align="aligncenter" width="720"]Pertemuan warga desa melintang dengan pihak waskita Pertemuan warga desa melintang dengan pihak waskita[/caption]

Pasca aksi demo pada Selasa (10/5/2016), puluhan warga Desa Pasar Melintang melakukan pertemuan dengan pihak PT Waskita di kantor PT Waskita pada Rabu (11/5/2016).

Pertemuan itu dihadiri humas Wakil Pimpinan Poyek PT Waskita Muhammad Fajar Daniel dan humas PT Waskita M Pasaribu, Kapolsek Lubuk Pakam AKP Darwin Ketaren, Danramil – 06 Lubuk Pakam Kapten Inf Budiono, serta puluhan warga Desa Pasar Melintang.

Warga menyampaikan 9 tuntutan mereka, yakni, PT Waskita harus melakukan perbaikan rumah warga yang rusak akibat pengerjaan jalan tol dan melintasnya dump truck di jalan desa. Mereka juga meminta perbaikan saluran irigasi pertanian, memperbaiki jalan desa yang rusak dilintasi truck bertonase besar pengangkut material, melakukan penyiraman jalan yang berabu, melarang agar dump truck pengangkut material tidak konvoi (beriringan), membuat lampu penerangan jalan diarea yang dilalui mobil proyek, menolak penutupan akses jalan yang selama ini kerab dilalui warga serta meminta agar PT waskita membatasi aktivitas jam kerja hingga pukul 22.00 Wib karena mengganggu kenyamanan warga.
Pertemuan ini pun berlangsung alot antara warga dan PT Waskita. Di hadapan puluhan warga, pihak kepolisian dan TNI, PT Waskita berjanji akan melakukan perbaikan rumah warga yang rusak akibat pengerjaan jalan tol setelah pengerjaan jalan tol selesai (tidak ada lagi alat-alat berat), PT Waskita akan melakukan perbaikan irigasi dan jalan yang rusak dan dilakukan pemeliharaan.

Terkait masalah penyiraman akan lebih diintensifkan dengan menambah mobil tangki penyiraman, penambahan lampu jalan dengan mengambil aliran listrik dari rumah warga dan PT Waskita bersedia membayar tagihan listrik tersebut.

Pihak PT Waskita juga berjanji akan mengintruksikan agar dump truk (kendaraan) pengangkut material pembangunan jalan tol tidak konvoi (beriringan).

Sementara terkait tuntutan warga agar PT Waskita tidak menutup akses jalan yang selama ini digunakan warga, PT Waskita menegaskan masih membicarakan hal ini dengan kantor pusat dan pihak terkait

PT Waskita juga berjanji akan menanggung biaya pengobatan jika ada warga yang sakit akibat pembangunan jalan tol ini berdasarkan hasil pemeriksaan dokter.

Namun terkait tuntutan warga agar PT Waskita mematuhi perjanjian jam kerja semua bentuk aktivitas pembangunan jalan tol sampai jam 22.00 Wib, PT Waskita dan warga belum ada kesepakatan. Sehingga diputuskan hal ini akan dibicarakan dalam pertemuan berikutnya.

Menunggu ada kesepakatan terkait jam kerja ini, PT Waskita berjanji akan membatasi pengerjaan jalan tol sampai pukul 22.00 Wib.

Dalam pertemuan ini juga disepakati, warga bisa menghentikan pengerjaan pembangunan jalan tol jika ada kesepakatan yang dilanggar. Selain itu warga juga akan membentuk tim yang akan memantau pengerjaan jalan tol di Desa Pasar Melintang dan kesepakatan hasil pertemuan tersebut.

Tim dari warga ini akan bersama-sama dengan tim PT Waskita untuk meninjau langsung ke lapangan. Seluruh kesepakatan hasil pertemuan ini pun ditandatangani oleh pihak PT Waskita, Kapolsek Lubuk Pakam , Danramil -06 Lubuk Pakam dan perwakilan warga sekitar.

Indra Siaban, salah seorang perwakilan warga mengaskan, PT Waskita harus melaksanakan semua kesepakatan hasil pertemuan ini. "Jangan salahkan jika masyarakat menghentikan pengerjaan pembangunan jalan tol jika kesepakatan yang dilanggar. Warga Desa Pasar Melintang tidak menolak pembangunan jalan tol tapi jangan korbankan kepentingan masyarakat,” tegas Indra Silaban. (Walsa)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar