Kesadaran membuang sampah pada tempatnya di Bandara Kualanamu masih minim. Hal ini dibuktikan masih banyak sampah yang berserakan di lantai I terminal kedatangan maupun di parkiran.
Padahal hampir di setiap sudut Bandara Kualanamu, PT AP II sebagai pengelola Bandara Kualanamu menyediakan tong sampah. Kondisi ini pun harus menjadi perhatian serius agar tidak menjadi citra buruk bandara bertaraf internasional itu.
Informasi yang dihimpun wartawan di Bandara Kualanamu pada Senin (2/5) sejauh ini semua titik di area di Bandara Kualanamu mulai dari lantai I dan III serta di area termainal tong sampah sudah dibuat.
Bahkan pengumuman himbauan tidak buang sampah sembarangan juga sudah ditempel dibeberapa titik namun tetap saja sampah dibuang sembarangan seperti sampah makann ringan, biscuit, botol minuman mineral, tisu.
Tidak hanya itu, meski sudah ada larangan agar tidak merokok disembarangan tempat namun tetap saja para penumpang dan pengguna jasa merokok sembarangan. Meski pun petugas sudah sering menegur para penumpang dan pengguna jasa yang merokok sembarangan namun tetap saja hal ini dianggap biasa.
Padahal hampir di setiap sudut Bandara Kualanamu, PT AP II sebagai pengelola Bandara Kualanamu menyediakan tong sampah. Kondisi ini pun harus menjadi perhatian serius agar tidak menjadi citra buruk bandara bertaraf internasional itu.
Informasi yang dihimpun wartawan di Bandara Kualanamu pada Senin (2/5) sejauh ini semua titik di area di Bandara Kualanamu mulai dari lantai I dan III serta di area termainal tong sampah sudah dibuat.
Bahkan pengumuman himbauan tidak buang sampah sembarangan juga sudah ditempel dibeberapa titik namun tetap saja sampah dibuang sembarangan seperti sampah makann ringan, biscuit, botol minuman mineral, tisu.
Tidak hanya itu, meski sudah ada larangan agar tidak merokok disembarangan tempat namun tetap saja para penumpang dan pengguna jasa merokok sembarangan. Meski pun petugas sudah sering menegur para penumpang dan pengguna jasa yang merokok sembarangan namun tetap saja hal ini dianggap biasa.
Duty manajer Bandara Kualanamu, Baiquni Sudrajat yang dikonfirmasi menerangkan kesadaran pengguna jasa Bandara diakuinya masih minim. Hal ini terjadi menurutnya,pertama karena kebiasaaan lama, sehingga terbawa-bawa. Kedua faktor pendidikan yang minim soal hal tersebut.
"Biasanya dikampungnya buang sampah sesukaknya begitu juga merokok lantas datang ke Bandara Kualanamu maka kebiasaan buruk itu terbawa-bawa kemari. Mungkin penumpang atau pengguna jasa tidak pernah mendapatkan pendidikan terkait larangan buang sampah dan merokok. Tiba di Bandara Kualanamu ada larangan sehingga hal ini tidak berlaku baginya,” tegasnya.
Lanjutnya meskipun sudah jelas ada tong sampah namun tetap saja membuang sampah sembarangan, begitu juga meskipun sudah ada larangan merokok namun tetap merokok diarea yang sudah ada larangannya.
Menurut Baiquni jika dari pihaknya sebagai pengelola bandara tetap berusaha melakukan sosialisasi, termasuk membuat pengumuman di tempat-tempat strategis sehingga nantinya diharapkan ada kesadaran.
Dirinya juga tidak memungkiri kondisi ini sudah mulai berbenah. "Dulu awal dibuka Bandara Kualanamu masih sistem keras melakukan pengaturan. Artinya pihak keamanan masih bertindak keras melakukan penertiban. Sekarang sudah mulai tertib, artinya lambat laun persoalan ini akan dapat diatasi dan warga yang datang nantinya dapat memahami maksud dan tujuan larangan itu,” jelasnya. (walsa)
"Biasanya dikampungnya buang sampah sesukaknya begitu juga merokok lantas datang ke Bandara Kualanamu maka kebiasaan buruk itu terbawa-bawa kemari. Mungkin penumpang atau pengguna jasa tidak pernah mendapatkan pendidikan terkait larangan buang sampah dan merokok. Tiba di Bandara Kualanamu ada larangan sehingga hal ini tidak berlaku baginya,” tegasnya.
Lanjutnya meskipun sudah jelas ada tong sampah namun tetap saja membuang sampah sembarangan, begitu juga meskipun sudah ada larangan merokok namun tetap merokok diarea yang sudah ada larangannya.
Menurut Baiquni jika dari pihaknya sebagai pengelola bandara tetap berusaha melakukan sosialisasi, termasuk membuat pengumuman di tempat-tempat strategis sehingga nantinya diharapkan ada kesadaran.
Dirinya juga tidak memungkiri kondisi ini sudah mulai berbenah. "Dulu awal dibuka Bandara Kualanamu masih sistem keras melakukan pengaturan. Artinya pihak keamanan masih bertindak keras melakukan penertiban. Sekarang sudah mulai tertib, artinya lambat laun persoalan ini akan dapat diatasi dan warga yang datang nantinya dapat memahami maksud dan tujuan larangan itu,” jelasnya. (walsa)