Dibeber Warga Desa Sibaganding Saat Demo Blokir Jalan
[caption id="attachment_51705" align="aligncenter" width="640"]
Puluhan warga Desa Sibaganding Kecamatan Bangun Purba yang melakukan pemblokiran jalan pada Selasa (3/5)[/caption]
[caption id="attachment_51705" align="aligncenter" width="640"]
Saat melakukan pemblokiran jalan, puluhan warga Desa Sibaganding Kecamatan Bangun Purba juga menuding kepala desa Sibaganding Peiter Saragih melakukan nepotisme dengan memperkerjakan keluaraganya sebagai Kepala Urusan (Kaur) dan Kadus.
Menurut Bantu Tarigan (59) jika dua orang keluarga Peiter Saragaih menjabat Kaur di Kantor Kepala Desa Sibaganding masing-masing Kaur Umum yang dijabat Mirna yang merupakan anak Peiter Saragih dan Kaur Pemerintahan yang dijabat Andreas Saragaih.
"Kades nepotisme, dua keluarga Kades jadi Kaur yaitu anaknya Mirna menjadi Kaur Umum dan adiknya Andreas Saragih menjadi Kaur Pemerintahan. Selain itu Kadus II yang sudah menjabat 6 bulan juga masih keluarga Kades,” terang Bantu.
Terkait tudingan warga jika dirinya nepotisme dengan memperkerjakan keluarganya di perangkat desa, Peiter berdalih jika keluarganya merupakan pejabat-pejabat lama. "Mereka itu pejabat-pejabat lama , kades lama yang memilih mereka. Bukan aku yang milih, sampai sekarang belum diganti,” kata Peiter. (Walsa)
Menurut Bantu Tarigan (59) jika dua orang keluarga Peiter Saragaih menjabat Kaur di Kantor Kepala Desa Sibaganding masing-masing Kaur Umum yang dijabat Mirna yang merupakan anak Peiter Saragih dan Kaur Pemerintahan yang dijabat Andreas Saragaih.
"Kades nepotisme, dua keluarga Kades jadi Kaur yaitu anaknya Mirna menjadi Kaur Umum dan adiknya Andreas Saragih menjadi Kaur Pemerintahan. Selain itu Kadus II yang sudah menjabat 6 bulan juga masih keluarga Kades,” terang Bantu.
Terkait tudingan warga jika dirinya nepotisme dengan memperkerjakan keluarganya di perangkat desa, Peiter berdalih jika keluarganya merupakan pejabat-pejabat lama. "Mereka itu pejabat-pejabat lama , kades lama yang memilih mereka. Bukan aku yang milih, sampai sekarang belum diganti,” kata Peiter. (Walsa)