Lampu jalanan yang terpasang di sepanjang Kota Binjai, diduga dikorupsi oleh dinas yang menanganinya. Kini, dugaan korupsi dalam pengadaan lampu jalan di Binjai pun sudah menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Anggota DPRD Binjai Jonita Agina Bangun, dihadapan ratusan masyarakat yang hadir dalam reses anggota DPRD Dapil Binjai Timur menyatakan, saat ini BPK sedang memeriksa adanya dugaan korupsi di dalam pengadaan lampu jalan tersebut.
"Lampu jalan di Binjai ini sedang dalam pemeriksaan BPK. Karena ada dugaan korupsi dalam pengerjaan proyek lampu jalan," kata Jonita, Kamis (12/5/16).
Pernyataan itu disebut anggota Komisi B tersebut, ketika menjawab keluhan masyarakat Binjai Timur yang menyatakan kalau sampai sekarang ini, lampu jalan di Binjai sangat tidak memadai.
Hal tersebut dikhawatirkan warga, dapat meningkatkan tindakan kriminalitas oleh bandit jalanan. Tidak hanya itu, tingkat kecelakaan pun akan semakin tinggi, dengan kondisi gelap tersebut.
"Hampir setiap hari ada yang kecelakaan karena lampu jalan tidak hidup. Baru-baru ini saja, ada yang kena jambret dan begal di daerah Binjai Timur karena kondisi gelap," ujar Iwan, warga yang hadir.
Tidak hanya lampu jalan saja. Masyarakat Binjai Timur juga mengeluhkan mobil pengangkutan sampah yang tidak pernah masuk ke wilayah masyarakat.
Hal tersebut juga dinilai dapat memicu perselisihan antara tetangga. "Karena sampah, kami bertetangga selalu berantam. Kami mau, persoalan sampah ini harus diperhatikan pemerintah," serunya lagi.
Permasalahan trotoar dan banjir juga diharapkan masyarakat untuk menjadi perhatian Pemko Binjai. Pasalnya selama ini, setiap hujan, karena trotoar yang rusak, banjir pun mengepung rumah warga.(hendra)
Hal tersebut dikhawatirkan warga, dapat meningkatkan tindakan kriminalitas oleh bandit jalanan. Tidak hanya itu, tingkat kecelakaan pun akan semakin tinggi, dengan kondisi gelap tersebut.
"Hampir setiap hari ada yang kecelakaan karena lampu jalan tidak hidup. Baru-baru ini saja, ada yang kena jambret dan begal di daerah Binjai Timur karena kondisi gelap," ujar Iwan, warga yang hadir.
Tidak hanya lampu jalan saja. Masyarakat Binjai Timur juga mengeluhkan mobil pengangkutan sampah yang tidak pernah masuk ke wilayah masyarakat.
Hal tersebut juga dinilai dapat memicu perselisihan antara tetangga. "Karena sampah, kami bertetangga selalu berantam. Kami mau, persoalan sampah ini harus diperhatikan pemerintah," serunya lagi.
Permasalahan trotoar dan banjir juga diharapkan masyarakat untuk menjadi perhatian Pemko Binjai. Pasalnya selama ini, setiap hujan, karena trotoar yang rusak, banjir pun mengepung rumah warga.(hendra)