Truk Dirampok di Medan, Sopir Dibuang di Pancurbatu

Sebarkan:
Jpeg

Aksi perampokan truk tangki yang berisi minyak CPO terus saja terjadi. Kali ini dialami, Edi Yusmawan (25) warga Desa Ujung Mangke, Kecamatan Aceh Selatan yang merupakan sopir truk tangki BK 8372 DD. Dia mengakui kalau truk yang dikemudikannya dirampok di Jl.Setia Budi, Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Sabtu (6/5) Jam 07.00 Wib.

Informasi yang dihimpun dilapangan menyebutkan, pagi itu, Edi bersama dengan dua orang kernetnya, Asmadi (21) serta Supriadi (21) keduanya warga Aceh Selatan dengan mengendarai truknya datang dari Tanah Karo menuju Belawan untuk membongkar minyak CPO yang dibawanya dari kawasan Muelaboh, Aceh.

Setiba di kawasan Jl Setia Budi, mobil yang mereka gunakan berhenti sesaat untuk mengecek kondisi bannya. Asmadi pun turun untuk memeriksa ban mobil tersebut. Tiba-tiba Asmadi didatangi dua pria yang tak dikenalnya. Detik berikutnya korban pun langsung ditodongkan diduga jenis senjata api ke arah Asmadi.

Siap melumpuhkan Asmadi, secepat kilat sopir dan kernetnya yang seorang lagi pun dilumpuhkan. Selanjutnya mereka pun dimasukkan kedalam satu unit mobil mini bus jenis Avanza warna putih. Begitu truk berhasil dikuasai para perampok, mereka diikat menggunakan lakban, selanjutnya dibuang.

"Kami dari Muelaboh, membawa CPO untuk diantar ke Medan. Kami berhenti di kawasan Simpang Pemda, lewat SPBU itu. Selanjutnya Asmadi ngecek ban," ujar Edi didampingi Asmadi.
Dikatakan Asmadi,"saat ngecek ban itu, tiba-tiba aku didekati salah seorang pria yang turun dari Avanza putih itu. Aku lihat memang ada senjata dipinggangnya, awalnya kukira polisi, bahkan sopir dan kawanku satu lagi melihat mereka datang. Karena ada pistolnya, kami pun masih tenang, sebab kami kira mereka mendatangi kami karena salah parkir. Rupanya aku ditodong, kawanku juga ikut ditodong. Selanjutnya kami langsung di masuk kan ke mobil mereka."

"Sewaktu dipaksa masuk ke mobil, aku sempat melawan dan teriak minta tolong. Tapi enggak ada yang mau bantu, ada orang lewat dan lihat kami dipaksa masuk ke mobil mereka, tapi enggak ada yang mau bantu kami. Karena aku sempat melawan, kepalaku langsung dipukul senjata. Karena diancam kalau mau selamat diam, aku langsung diam"jelas Asmadi.

Menurut ketiga korban ini, setelah dilakban dibagian wajah dan kedua tangannya, mereka sudah tidak mengetahui apa-apa lagi dan dibawa kemana. "Wajah dan kedua tangan kami dilakban, kami dibawa jalan-jalan berjam-jam. Kami dengar mereka telponan, kami dengar sudah siap bongkarnya. Tak lama kami pun dibuang diladang sawitan dengan wajah dan tangan dilakban,"kata mereka.

"Bahkan Kami tetap diancam, jangan melawan kalau mau selamat, namun mereka juga bertanya kami sudah makan apa belum. Karena kami bilang belum, kami dikasih tiga bungkus nasi dan diletakkan di dekat kami. Setelah mereka sudah pergi, baru kami saling menolong membuka lakbannya. Dimana kami dibuang kami enggak tau dimana, terus kami jalan dan ketemu orang kampung, dan kami disuruh naik becak kemari," jelas ketiga korban.

Kapolsek Pancurbatu, Kompol Frido Gultom didampingi Kanit Reskrim, Iptu Sehat Tarigan membenarkan adanya laporan korban.

"memang ada sopir dan dua orang kernet truk sopir truk pengangkut CPO dari Aceh melapor kemari, dari pengakuan ketiganya, lokasi dugaan perampokan dikawasan wilkum Polsek Deli Tua dan sudah kita hubungi Polsek Deli Tua, dan kita serahkan kasus tersebut kesana berikut ketiga korbannya,"ujar Frido. (roy)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar