Ratusan umat Buddha kota Medan terlihat antusias menghadiri acara 'Waisak Fair 2016' yang digelar selama dua hari oleh Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) kota Medan di Uniland Plaza, minggu (22/5/2016).
Pantauan Metro Online dilokasi, acara diisi dengan berbagai hiburan, lomba karaoke, lomba melukis dan juga bazaar makanan. Makanan yang dijual di bazaar berupa makanan vegetarian (non-daging), dari makanan ringan hingga makanan berat, dan juga tersedia berbagai jenis minuman. Selain itu, ada juga yang menjual pernak pernik dan hiasan agama Buddha, CD lagu buddhis, lukisan dan berbagai barang lainnya.
Salah satu pengunjung, Darwin (34) mengaku senang menghadiri acara Waisak Fair ini. Dirinya juga mengaku setiap tahun selalu hadir di acara yang di gelar oleh MBI ini.
"Saya senang dan hobi hadir di acara Waisak Fair MBI. Setiap tahun,saya selalu hadir bersama keluarga. Anak-anak saya juga suka kemari," ujarnya.
Pengunjung lainnya, Dewi (50) juga mengaku hal yang sama. Biasanya ia datang bersama anak dan cucu. Tapi kali ini, ia hanya bersama suami karena anak dan cucunya sedang keluar kota.
"Anak dan cucu sedang tidak di Medan, ada urusan keluar kota. Biasa kami ramai-ramai kemari. Karena anak dan cucu juga suka hadir di waisak fair ini, apalagi kalau MBI yang adakan, selalu seru setiap tahun," ucap Dewi.
Diketahui, sehari sebelumnya, sabtu (21/5/2016), acara Waisak Fair 2016 yang bertema "Transformasi Mental dengan Damai & Harmoni" ini dibuka langsung oleh Walikota Medan diwakili Kabag Agama, Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba, anggota DPRD Medan Hasyim, Ketua MBI Sumut Ony Hindra Kusuma, Ketua MBI Medan Ir Sutopo bersama puluhan tokoh masyarakat dari lintas etnis dan agama lainnya.
Ketua MBI Kota Medan Ir Sutopo saat ditemui di sela-sela acara, mengatakan perayaan Waisak tahun ini dirayakan masing-masing setiap vihara yang berada di bawah naungan MBI. Dan MBI sendiri merayakan di Uniland Plaza disertai bazaar makanan, yang nantinya keuntungan dari penjualan barang bazaar, akan digunakan untuk mengembangkan agama Buddha.
"Untung dari penjualan bazaar semuanya akan di sumbang dan dipergunakan untuk pengembangan agama Buddha," katanya.
Kemudian, lanjut Sutopo, pengembangan yang dimaksud seperti mengadakan pelatihan-pelatihan kepada Dharmaduta (Pembeber Dharma), dan untuk biaya-biaya transportasi para Dharmaduta saat hendak berkunjung ke vihara-vihara di kota medan maupun di luar kota medan.
"Nanti keuntungan bazaar akan digunakan untuk mengembangkan Dharmaduta dan juga biaya transportasi mereka saat hendak berkunjung ke vihara-vihara di kota Medan maupun luar kota Medan," ujar Sutopo.(snd)
Pengunjung lainnya, Dewi (50) juga mengaku hal yang sama. Biasanya ia datang bersama anak dan cucu. Tapi kali ini, ia hanya bersama suami karena anak dan cucunya sedang keluar kota.
"Anak dan cucu sedang tidak di Medan, ada urusan keluar kota. Biasa kami ramai-ramai kemari. Karena anak dan cucu juga suka hadir di waisak fair ini, apalagi kalau MBI yang adakan, selalu seru setiap tahun," ucap Dewi.
Diketahui, sehari sebelumnya, sabtu (21/5/2016), acara Waisak Fair 2016 yang bertema "Transformasi Mental dengan Damai & Harmoni" ini dibuka langsung oleh Walikota Medan diwakili Kabag Agama, Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba, anggota DPRD Medan Hasyim, Ketua MBI Sumut Ony Hindra Kusuma, Ketua MBI Medan Ir Sutopo bersama puluhan tokoh masyarakat dari lintas etnis dan agama lainnya.
Ketua MBI Kota Medan Ir Sutopo saat ditemui di sela-sela acara, mengatakan perayaan Waisak tahun ini dirayakan masing-masing setiap vihara yang berada di bawah naungan MBI. Dan MBI sendiri merayakan di Uniland Plaza disertai bazaar makanan, yang nantinya keuntungan dari penjualan barang bazaar, akan digunakan untuk mengembangkan agama Buddha.
"Untung dari penjualan bazaar semuanya akan di sumbang dan dipergunakan untuk pengembangan agama Buddha," katanya.
Kemudian, lanjut Sutopo, pengembangan yang dimaksud seperti mengadakan pelatihan-pelatihan kepada Dharmaduta (Pembeber Dharma), dan untuk biaya-biaya transportasi para Dharmaduta saat hendak berkunjung ke vihara-vihara di kota medan maupun di luar kota medan.
"Nanti keuntungan bazaar akan digunakan untuk mengembangkan Dharmaduta dan juga biaya transportasi mereka saat hendak berkunjung ke vihara-vihara di kota Medan maupun luar kota Medan," ujar Sutopo.(snd)