Maraknya peredaran narkoba yang terjadi di lembaga pemasyarakatan (LP) kelas II A Binjai ternyata banyak menjadi sorotan dari sejumlah komunitas dan lembaga.
Indra Lubis SH, M Hum, Ketua Komunitas Berantas Narkoba Di Indonesia (BENARIN) Kota Binjai mengatakan, maraknya peredaran narkoba di Lapas Binjai di nilai akibat lemahnya mental oknum para aparat Lapas.
"Kita nilai aparat Lapas tersebut lemah, karena, bukan sekali dua kali barang haram tersebut masuk ke dalam Lapas. Tak adanya pengamanan kusus membuat narkoba bebas masuk ke dalam," jelasnya, Jumat (3/3/17).
"Kita sangat mendukung pemberantasan narkoba di manapun, tidak terkecuali di dalam Lapas. Namun masalah tersebut seharusnya tidak hanya menjadi pencitraan belaka, dan harus benar-benar dijalankan," ujarnya.
Masih katanya, yang menjadi pertanyaan adalah, sejauh mana peran Lapas melakukan pembinaan para napi, sehingga para napi bisa dengan leluasa memesan narkoba dari luar dan dengan mudah mendapatkannya.
"Kita terkadang heran juga, kenapa mereka dengan mudah mendapatkan sabu tersebut. Hal ini patut menjadi pertanyaan kita, sebab, kalau tidak ada orang dibalik semua ini, maka tidak akan dengan mudah para napi memesan barang haram tersebut," pungkasnya.
Dijelaskannya, di Lapas hanya memiliki satu pintu dengan penjagaan ketat, namun, narkoba dengan mudah masuk ke dalam Lapas. Bahkan ironisnya, penggunaan narkoba bebas dilakukan di dalam Lapas.
Sebelumnya, Kalapas Binjai, Jahari Sitepu mengatakan kalau pihaknya terus berusaha membasmi peredaran narkoba yang ada di dalam Lapas.
Bahkan, dirinya juga melarang dan menyita mancis dan handphone para napi, hal ini dilakukan untuk memberantas narkoba di dalam lapas.
"Kami tidak main-main memberantas narkoba, sejumlah langkah-langkah telah kami lakukan, bahkan kami sudah berkordinasi dengan Dirnarkoba Polda Sumut dan Sat Narkoba Polres Binjai untuk memberantas narkoba di dalam Lapas," ungkapnya.(hendra)
"Kita terkadang heran juga, kenapa mereka dengan mudah mendapatkan sabu tersebut. Hal ini patut menjadi pertanyaan kita, sebab, kalau tidak ada orang dibalik semua ini, maka tidak akan dengan mudah para napi memesan barang haram tersebut," pungkasnya.
Dijelaskannya, di Lapas hanya memiliki satu pintu dengan penjagaan ketat, namun, narkoba dengan mudah masuk ke dalam Lapas. Bahkan ironisnya, penggunaan narkoba bebas dilakukan di dalam Lapas.
Sebelumnya, Kalapas Binjai, Jahari Sitepu mengatakan kalau pihaknya terus berusaha membasmi peredaran narkoba yang ada di dalam Lapas.
Bahkan, dirinya juga melarang dan menyita mancis dan handphone para napi, hal ini dilakukan untuk memberantas narkoba di dalam lapas.
"Kami tidak main-main memberantas narkoba, sejumlah langkah-langkah telah kami lakukan, bahkan kami sudah berkordinasi dengan Dirnarkoba Polda Sumut dan Sat Narkoba Polres Binjai untuk memberantas narkoba di dalam Lapas," ungkapnya.(hendra)